Rumah Makan hingga Kamar Mandi Saksi Bisu Pembunuhan WN Taiwan

Round-Up

Rumah Makan hingga Kamar Mandi Saksi Bisu Pembunuhan WN Taiwan

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 14 Agu 2020 05:45 WIB
Rekonstruksi pembunuhan WN Taiwan di Cikarang, Bekasi
Foto: Lokasi pembunuhan WN Taiwan di Cikarang, Bekasi (Tiara Aliya Azzahra/detikcom)
Jakarta -

Pembunuhan WN Taiwan Hsu Ming Hu di Cikarang, Bekasi, telah direncanakan oleh sekretarisnya, Sari Sadewa. Sari Sadewa merencanakan skenario dengan matang hingga menyewa pembunuh bayaran untuk menghilangkan nyawa bos roti itu.

Hal itu terungkap dalam proses rekonstruksi yang digelar pada Kamis (13/8/2020) kemarin. Rumah makan tempat perencanaan hingga kamar mandi menjadi saksi bisu pembunuhan WN Taiwan.

"Rekonstruksi dilaksanakan dengan melakukan empat adegan, di mana empat adegan ini fokus ke perencanaan para pelaku," kata Kanit V Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKP Rulian di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (13/8/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rulian mengatakan Sari Sadewa dan para eksekutor melakukan pertemuan sebanyak 4 kali sejak tanggal 25 Juni 2020 untuk merencanakan pembunuhan tersebut. Pertemuan itu dihadiri tersangka keempat tersangka Sari Sadewa, Suyanto, Alfian dan Fitri atau FN.

"Kemudian yang kedua, pertemuan pembunuhan di lokasi yang sama, kemudian pertemuan perencanaan ketiga dilaksanakan di salah satu kantor tersangka. Kemudian perencanaan pembunuhan keempat dilaksanakan di salah satu pool truk," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Perencanaan pertama digelar di sebuah rumah makan di wilayah Cikarang, Kabupaten Bekasi. Pertemuan pertama ini dilakukan pada Kamis (25/6) sekitar pukul 15.00 WIB. Pertemuan itu dihadiri tersangka Sari Sadewa, Fitri, Alfian, dan Supriatin alias Asep (DPO).

Pada pertemuan pertama ini, Sari Sadewa memperkenalkan diri dan menceritakan kejadian pemerkosaan yang dialaminya oleh korban dan meminta agar korban dibunuh. Dalam pertemuan ini juga dibahas soal fee untuk para eksekutor.

Tonton video 'Penampakan Puluhan Rumah yang Rusak Diserang Massa Perguruan Silat di Situbondo':

[Gambas:Video 20detik]



Pertemuan kedua dilakukan di lokasi yang sama pada 9 Juli 2020. Pertemuan ini dihadiri oleh keempat tersangka (Sari Sadewa, Fitri, Alfiyan, dan Supriatin alias Asep).

"Pada pertemuan ini disepakati biaya untuk pembunuh bayaran Rp 150 juta. Sari Sadewa meminta agar diberi waktu 10-15 hari untuk membayar," imbuhnya.

Pada pertemuan ini, Sari Sadewa memberikan denah rumah korban kepada tersangka Asep. Pada pertemuan ini pula, tersangka Sari Sadewa menyuruh, jika korban sudah dieksekusi, para eksekutor juga membawa mobil Toyota Fortuner korban.

Selain itu, Sari Sadewa meminta Asep mengambil dokumen di tas laptop di kamar korban. Sari Sadewa menjanjikan Asep akan diberi 'gaji' tiap bulan dan diangkat sebagai ajudan.

Pertemuan ketiga dilakukan di kantor tersangka Sari Sadewa di kawasan pergudangan Green Land, Cikarang, pada Jumat (17/7). Pertemuan itu dihadiri oleh Sari Sadewa, Fitri, dan Suyanto.

Pada pertemuan itu, tersangka Fitri meminta agar tersangka Sari Sadewa ikut masuk ke rumah korban agar korban membukakan pintu, sehingga para eksekutor bisa masuk ke rumah. Namun Sari Sadewa menolak dan menyuruh tersangka Suyanto yang masuk dengan berpura-pura hendak mengambil kunci pabrik.

Dalam pertemuan ini juga dibahas bahwa tersangka Suyanto nantinya akan memarkirkan mobil boks di depan rumah korban. Hal ini dilakukan untuk menutupi CCTV.

Pertemuan keempat dilakukan di pangkalan truk Citarik pada Sabtu (18/7). Pertemuan ini dihadiri oleh tersangka Alfiyan, Supriatin, dan Suyanto.

Dalam pertemuan ini, tersangka Supriatin mengarahkan tersangka untuk memarkir mobil boks di depan rumah korban sesuai arahan tersangka Sari Sadewa.

Selanjutnya, eksekusi dilaksanakan pada tanggal 24 Juli 2020. Eksekusi ini dilakukan oleh tersangka Alfiyan, Supriatin alias Asep (DPO), dan Ryan (DPO).

Dalam rekonstruksi ini, tersangka Ryan dan Asep digantikan oleh peran pengganti. Adegan pertama diawali dengan ketiga tersangka mendatangi rumah korban dengan menggunakan mobil Toyota Wish.

Para tersangka sempat berkeliling di perumahan karena saat itu mobil korban belum terlihat. Tidak lama setelah kembali ke depan rumah korban, para tersangka melihat mobil korban terparkir di halaman rumah.

Selanjutnya, tersangka Asep turun dari mobil dengan membawa map biru diikuti tersangka Ryan. Tersangka Alfiyan pun mengikuti, lalu mereka mengetuk pintu rumah korban.

Para tersangka datang ke rumah korban mengaku sebagai petugas pajak. Korban selanjutnya membuka pintu dan mempersilakan mereka masuk setelah para tersangka memperkenalkan diri sebagai petugas pajak.

Kepada korban, tersangka menyampaikan bahwa tersangka Sari Sadewa memiliki tunggakan pajak sebesar Rp 9 miliar. Korban kemudian menghubungi Sari Sadewa, tapi tidak diangkat.

Setelah itu, tersangka Asep berpura-pura hendak buang air kecil dan menumpang ke kamar mandi. Tidak lama setelah itu, tersangka Asep berteriak untuk memancing korban datang ke kamar mandi.

"Mister, keran airnya mati," ujar Asep seperti diperagakan dalam rekonstruksi.

Mendengar teriakan Asep, Hsu Ming Hu menuju ke kamar mandi untuk mengecek, diikuti tersangka Alfiyan dan Ryan. Saat di kamar mandi, korban dan Asep terlibat baku hantam, selanjutnya Asep menusukkan senjata tajam ke perut dan dada korban.

Dalam adegan ini, tersangka Ryan dan Alfiyan menyaksikan proses pembunuhan korban itu.

"Adegan selanjutnya, DPO Ryan dan Alfiyan menonton proses baku hantam dan pembunuhan terhadap korban," kata Kanit 5 AKP Rulian Syauri di lokasi.

Korban pun terkapar berlumuran darah. Tersangka Ryan lalu mengambil selimut dari kamar dan menutup jasadnya dengan selimut.

Setelah itu para eksekutor pergi ke Subang dan membuang mayat korban. Jasad korban ditemukan pada 26 Juli 2020.

Pembunuhan ini dilatarbelakangi rasa sakit hati Sari Sadewa karena dihamili dan diminta menggugurkan kandungannya oleh korban pada 2018. Di sisi lain, tersangka Sari Sadewa ingin menguasai harta korban, yang sebagian asetnya ternyata sudah diatasnamakan tersangka Sari Sadewa.

Halaman 5 dari 4
(mei/mei)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads