Sejumlah keluarga pejabat dan mantan pejabat maju dalam beberapa Pilkada yang ada di Sumatera Utara (Sumut). Hal ini dinilai merupakan bentuk dari feodalisme politik.
"Itu fenomena baru dalam demokrasi kita atau kita sebut feodal demokrasi lah. Feodalisme politik itu tidak terbantahkan dalam konstelasi politik Indonesia modern saat ini, terutama pasca-reformasi," ujar akademisi Departemen Ilmu Politik FISIP USU, Indra Fauzan PhD, Kamis (13/8/2020).
Indra menilai fenomena seperti ini terjadi karena kontestasi politik di Indonesia dilakukan secara terbuka. Dia menilai sistem demokrasi di Indonesia mendukung terciptanya feodalisme politik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini karena setelah demokrasi, dibukalah pintu-pintu kontestasi secara terbuka sehingga fenomena ini bermunculan. Nah, jadi alam demokrasi kita memang membuka pintu itu," tuturnya.
Indra menjelaskan fenomena keluarga pejabat maju di Pilkada ini tidak menunjukkan partai kekurangan kader yang memiliki kemampuan. Menurut dia, hal ini terjadi karena partai-partai pragmatis melihat peluang saat Pilkada.
"Ya kalau di satu sisi kita melihat memang ada semacam pragmatisme politik. Pragmatisme itulah yang kemudian dimanfaatkan partai-partai politik untuk mereka mengusung kandidat mereka. Tentunya partai-partai politik itu mereka punya perhitungan-perhitungan sendiri. Ada kandidat yang fenomenal, tapi mereka misalnya belum punya partai," ucapnya.
Baca juga: Daftar 168 Calon PDIP di 28 Provinsi |
Indra kemudian membandingkan fenomena menantu Presiden Joko Widodo, Bobby Nasution, dengan calon bupati di daerah lain yang merupakan anak atau istri dari bupati. Menurutnya, fenomena di daerah lebih mencengangkan daripada Bobby Nasution yang maju di Pilkada Medan.
"Saya tidak menyoroti secara fokus ya kepada Bobby Nasution, mungkin karena dia menantu. Tapi kalau kita lihat lagi fenomena di daerah itu lebih mencengangkan. Suaminya selesai, istrinya naik. Kalau Bobby ini kan menantu, stratanya kan nggak terlalu punya hubungan," jelasnya.
Sebagai informasi, setidaknya ada 7 bakal calon kepala daerah di Pilkada se-Sumut yang merupakan keluarga pejabat atau mantan pejabat. Mereka berstatus sebagai menantu Presiden, anak mantan Gubernur, Istri Bupati hingga anak Bupati. Ketujuh bakal calon itu ialah:
1. Bakal Calon Wali Kota Medan, Bobby Nasution. (Menantu Presiden Jokowi).
2. Bakal Calon Wali Kota Binjai, Lisa Andriani Lubis. (Istri Wali Kota Binjai Idaham)
3. Bakal Calon Bupati Labuhanbatu Selatan, Hasnah Harahap. (Istri Bupati Labuhanbatu Selatan, Wildan Aswan Tanjung)
4. Bakal Calon Bupati Simalungun, Anton Achmad Saragih. (Abang Bupati Simalungun JR Saragih)
5. Bakal Calon Wakil Bupati Asahan, Winda Afrika. (Istri mantan Bupati Asahan, Almarhum Taufan Gama Simatupang)
6. Bakal Calon Wakil Bupati Serdang Bedagai, Adlin Tambunan. (Anak Bupati Deli Serdang Ashari Tambunan)
7. Bakal Calon Wakil Bupati Serdang Bedagai, Tengku Muhammad Ryan. (Anak dari mantan Gubsu Tengku Erry Nuradi).