KPAI Ungkap Ada 3 Sekolah dan 5 Ponpes Terdampak Corona

KPAI Ungkap Ada 3 Sekolah dan 5 Ponpes Terdampak Corona

Rahel Narda Catherine - detikNews
Selasa, 11 Agu 2020 21:23 WIB
Komisioner KPAI Bidang Pendidikan, Retno Listyarti (Isal Mawardi/detikcom)
Foto: Komisioner KPAI Bidang Pendidikan, Retno Listyarti (Isal Mawardi/detikcom)
Jakarta -

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyayangkan keputusan pemerintah yang membuka sekolah tatap muka di zona kuning terkait virus Corona. Sebab, menurut KPAI, kasus virus Corona (COVID-19) masih tinggi di Indonesia.

"Perluasan buka sekolah di zona kuning sangat disayangkan karena kasus COVID-19 masih begitu tinggi di Indonesia. Kasus COVID-19 juga terjadi di berbagai sekolah dan pondok pesantren yang membuka sekolah," kata Komisioner KPAI, Retno Listyarti dalam keterangan tertulisnya pada Selasa (11/8/2020).

Menurut catatan KPAI, ada sejumlah guru dan siswa yang terpapar virus Corona. Mereka tersebar di 3 sekolah dan 5 pondok pesantren (ponpes) di Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari pengawasan KPAI tercatat ada 3 sekolah dan 5 pondok pesantren (ponpes)," ucap Retno.

Pertama, ada 51 santri positif Corona di Ponpes Gontor 2 Ponorogo, Jawa Timur. Kemudian ada 5 guru Ponpes yang positif Corona di Karawaci, Kota Tangerang, Banten.

ADVERTISEMENT

Ketiga, ada sebanyak 35 santri Ponpes Sempon di Wonogiri, Jawa Tengah. Selanjutnya, ada 35 santri Ponpes di kecamatan Margoyoso, Pati, Jawa Tengah yang terkena Corona.

Kelima, ada 38 pembina dan 1 santri yang terpapar Corona di Ponpes Parbek, Agam, Sumatera Barat. Ada juga 1 guru dan 1 aperator sekolah di Pariaman yang terinfeksi virus Corona.

Ketujuh, ada 1 siswa di Tegal terinfeksi COVID-19 dari tamu yang menginap di rumahnya. Menurut Retno, siswa tersebut sempat belajar tatap muka di kelasnya. Sebab, saat kejadian terjadi Tegal termasuk di zona hijau.

Terakhir, ada 1 guru SD di Lumajang, Jawa Timur yang sempat melakukan aktivitas guru sambang (kunjung) sejak Selasa (28/7). Guru tersebut menurut Retno, telah terinfeksi Corona.

Selain itu, Retno mengungkapkan ada juga sejumlah guru dan siswa di Kalimantan Barat yang diketahui terpapar Corona usai melakukan pemeriksaan rapid tes. Menurutnya, tes itu dilakukan saat pemerintah daerah setempat melakukan persiapan pembukaan sekolah tatap muka di Kalimantan Barat.

"Ada kasus baru di Kalimantan Barat, yaitu 8 guru dan 14 pelajar di Kalimantan Barat terinfeksi COVID-19 dari hasil pemeriksaan rapid tes sebelum membuka sekolah," ucap Retno.

Lebih lanjut, Retno menyayangkan pembukaan sekolah di beberapa daerah tidak diawali dengan pemeriksaan rapid tes. Menurutnya, rapid tes adalah upaya penting guna mengantisipasi penularan Corona.

"Pembukaan sekolah diberbagai sekolah di zona hijau sebelumnya, tidak didahului dengan pemeriksaan rapid tes terhadap seluruh guru dan sampel siswa. Padahal pengetesan ini penting sebagai upaya pencegahan," ujar Retno.

Menurut Retno, adanya kasus tersebut menunjukkan tanpa persiapan matang, pembukaan sekolah akan membahayakan kesehatan dan nyawa siswa, guru, dan warga sekolah lainnya. Retno pun mendorong agar pemerintah tidak hanya fokus dalam penyediaan urusan infrastruktur terkait fasilitas kesehatan di sekolah.

"KPAI mendorong penyiapan tidak hanya urusan infrastruktur seperti wastafel, sabun, disinfektan dan lain-lain, namun juga perlu menyiapkan kenormalan baru saat pembelajaran tatap muka akan dilakukan," tambah Retno.

Diketahui, pemerintah RI memutuskan membuka sekolah di daerah zona kuning Corona. Nadiem Makarim mengatakan pembelajaran tatap muka di zona kuning harus dilakukan dengan persyaratan dan protokol Kesehatan yang ketat.

"Kami beserta tiga kementerian (Kementerian Agama, Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian Kesehatan) lainnya mengimplementasikan perluasan pembelajaran tatap muka untuk zona kuning. Peluasan tatap muka zona kuning," kata Nadiem dalam telekonferensi di YouTube Kemendikbud pada Jumat (7/8).

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads