Aksi unjuk rasa meminta kejelasan penanganan seusai bencana banjir bandang di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel), berakhir ricuh. Insiden itu bahkan membuat Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Luwu Utara, Karemuddin, nyaris dikeroyok massa.
"Iya (hampir dikeroyok), tapi tidak sempat karena ada petugas, dihalangi," ujar Kasat Intelkam Polres Luwu Utara Iptu Muhajir saat dimintai konfirmasi detikcom, Senin (10/8/2020).
Peristiwa demo ricuh tersebut bermula saat massa yang merupakan warga setempat berdemo di Kantor DPRD Luwu Utara sekitar pukul 13.00 Wita. Saat itu massa disebut mendesak untuk bertemu Bupati Luwu Utara. Tapi massa hanya ditemui DPRD dan sejumlah kepala dinas (kadis).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tadi itu demo diterima oleh DPR, tapi warga maunya diterima oleh bupati, yang ada para kadis terkait," terang Muhajir.
Muhajir mengatakan para kadis, termasuk Wakil Ketua DPRD Luwu Utara Karemuddin, tersebut telah menjelaskan bahwa bupati tak sempat hadir menemui massa. Akan tetapi, massa justru tidak menerima.
"Warga tidak terima kalau bukan bupati menerima. Dari situ terjadi ada mulut sedikit, ada pukul meja, itu puncaknya (ricuh)," ucap Muhajir.