Dikritik Koalisi Pro-Jokowi
Partai Gerindra mengkritik pernyataan Ibas soal ekonomi meroket era SBY. Juru bicara Gerindra Habiburokhman menilai diksi 'meroket' Ibas agak berlebihan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami menghormati Mas Ibas sebagai politisi yang mulai matang. Namanya politisi wajar klaim keberhasilan era kepemimpinan mereka walau istilah 'meroket' sedikit berlebihan karena rata-rata di bawah 6 persen," sebut Habiburokhman.
Sedangkan politikus PDIP Hendrawan Supratikno, menyoroti pembangunan infrastruktur di era SBY. Dia menilai tak ada pembangunan infrastruktur besar-besaran saat itu.
"Pembangunan infrastruktur besar-besaran seharusnya terjadi di periode lalu. Program MP3EI SBY harusnya sudah berjalan sejak 2005-2010, sehingga tidak menjadi beban pemerintahan berikutnya. Ada yang menilai dekade SBY adalah dekade yang datar, bahkan ada yang menyebut sebagai 'the lost decade', karena harusnya perbaikan infrastruktur dilakukan besar-besaran sehingga kita lebih siap bersaing di tingkat global," ucap Hendrawan.
Golkar, yang juga masuk di koalisi Jokowi, menilai Ibas seperti kurang wawasan dengan pernyataan itu. Golkar menyebut World Bank memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global tahun ini negatif/terkontraksi dan ini menjadi krisis ekonomi terparah sejak The Great Financial Crisis pada 1930-an.
"Pernyataan Mas Ibas sangatlah tidak tepat membandingkan perkembangan ekonomi di era saat pandemi COVID-19 dengan kondisi normal di era Presiden SBY," kata Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily kepada wartawan, Jumat (7/8).