.webp)
Pencarian dua orang bocah kakak beradik suku pedalaman yang hilang saat bermain di hutan Kecamatan Mepanga, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, dihentikan sementara. Pencarian dihentikan sementara lantaran cuaca buruk.
"Hari ini tim SAR gabungan menemukan jejak kaki anak-anak dan tempat berteduh, jadi pencarian difokuskan ke arah penemuan jejak tersebut. Namun pencarian kami hentikan dikarenakan kondisi cuaca tidak mendukung atau sangat buruk, " ungkap Kepala Basarnas Palu, Andrias Hendrik Johannes pada Minggu (2/8/2020) malam.
Menurut Andrias, penemuan jejak kaki berada sekitar 3 kilometr dari tempat atau lokasi pondok titik terakhir kedua bocah yang hilang tersebut. Pencarian akab terus dilakukan jika kondisi cuaca sudah membaik dan memungkinkan untuk dilakukan pencarian oleh tim SAR.
Diketahui bahwa kedua korban bernama Undo (10) dan Tiara (6), berasal dari suku Lauje atau biasa dikenal dengan suku pedalaman yang setiap harinya beraktivitas di Hutan Mepanga.
Kedua bocah tersebut berasal dari suku Lauje atau biasa dikenal dengan suku pedalaman yang setiap harinya beraktivitas di Hutan Mepanga. Dari hasil keterangan pihak keluarga kepada Tim SAR, kedua bocah tersebut diketahui bermain di kebun milik pamannya, yang jaraknya tidak jauh dari lokasi pondoknya.
"Orang tua korban hendak turun ke kampung untuk mengambil Bantuan Langsung Tunai (BLT) di kantor desa. Kedua anaknya kemudian meminta ijin ke kebun pamannya yang berada di sebelah kebunnya untuk mengambil sagu. Saat kembali keduanya tidak ditemukan sampai hari ini," tuturnya.
Kini, 1 unit tim SAR berjumlah 4 orang dari Pos SAR Parigi masih di lokasi melakukan pencarian. Pencarian dibantu oleh warga di perkampungan tepatnya di Desa Kampung Bugis Utara Kecamatan Mepanga.
