Ragam Seruan DMI-PGI demi Corona di Klaster Rumah Ibadah Mereda

Round-Up

Ragam Seruan DMI-PGI demi Corona di Klaster Rumah Ibadah Mereda

Hestiana Dharmastuti - detikNews
Kamis, 30 Jul 2020 20:07 WIB
Poster
Foto Ilustrasi (Edi Wahyono/detikcom)
Jakarta -

Rumah ibadah di Ibu Kota menjadi klaster penyebaran virus Corona (COVID-19). Dewan Masjid Indonesia (DMI) dan Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) menyampaikan imbauan kepada umat untuk waspada.

Informasi terhangat, munculnya klaster baru rumah ibadah diungkap tim pakar Satgas COVID-19, Dewi Nur Aisyah.

"Rumah ibadah ini juga salah satu halnya, di sini ada beberapa kegiatan sebenarnya, karena mau nggak mau kan tadi sudah mulai beraktivitas nih, tadi ada kita menemukan ternyata di DKI Jakarta ada 9 klaster dengan total 114 kasus," ujar Dwi dalam diskusi yang disiarkan di akun YouTube BNPB pada Rabu, 29 Juli 2020.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari data yang ditampilkan Dewi, terlihat klaster rumah ibadah di antaranya ada di gereja, masjid, asrama pendeta, pesantren, dan juga di acara tahlilan. Gereja ada 3 klaster dengan 29 kasus, masjid 3 klaster dengan 11 kasus, lalu asrama pendeta 1 klaster dengan 41 kasus, pesantren 1 klaster dengan 4 kasus, serta tahlilan 1 klaster dengan 29 kasus.

Dewi pun mengingatkan agar masyarakat tetap waspada. Dia mengimbau tempat perkumpulan masyarakat harus dilengkapi dengan protokol kesehatan.

ADVERTISEMENT

Menindaklanjuti informasi itu, DMI dan PGI melakukan antisipasi dan memberi imbauan agar semua umat selalu mengutamakan protokol kesehatan.

Berikut ini seruan DMI-PGI Tangkal Corona di Klaster Rumah Ibadah:

DMI: Salat Jumat Dua Gelombang

DMI menyarankan masjid untuk melaksanakan salah Jumat dua gelombang untuk mencegah terjadinya kerumunan.

"Yang sudah kita keluarkan surat edaran dulu, semua mengantisipasi tetap berlangsungnya peribadatan secara jemaah. Untuk orang yang tetap melakukan jemaah di masjid dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Sampai juga DMI mengutip untuk kemungkinan salat dua gelombang," kata Sekjen DMI Imam Addaruqutni saat dihubungi, Rabu (29/7/2020).

"Lebih efektif dari pada satu gelombang, lagi pula ini pandangannya boleh, memang harus dianggap sebagai darurat ini, harus begitu. Di antara yang sudah melaksanakan dua gelombang atau selalu itu adalah masjid Asyifa di RSCM, RSPAD, ada juga di Jakarta Utara sana. Sekarang kan jemaah yang mencari masjid yang lebih longgar," sambungnya.

Menurut Imam, DMI juga menganjurkan agar musala menggelar salat Jumat. Kebijakan itu, sebut dia, bisa diterapkan agar jemaah di masjid tidak membeludak.

Imam mengatakan DMI terus meminta masjid untuk mengimbau jemaah agar mematuhi protokol kesehatan. Dia menekankan bahwa pemberitahuan mengenai protokol kesehatan harus disampaikan secara konsisten.

"Dan ini kita juga tambahan juga seruan yang harus dibacakan sebagai menu pagi, siang, sore dan malam. Jangan lupa kita memakai masker, mencuci tangan, dan seterusnya mengingatkan seperti itu," katanya.

JK: Serukan Protokol COVID Lewat Toa Usai Salat

DMI mengimbau seluruh masjid di Indonesia menyerukan protokol kesehatan terkait Corona setiap selesai salat lima waktu. Seruan itu disampaikan lewat pengeras suara di masjid.

"Saya sampaikan agar setiap habis salat lima waktu di masjid maka disampaikan pesan kepada seluruh jemaah dan masyarakat sekitarnya artinya memakai Toa yang di menara untuk menyampaikan tiga hal, selalu tiga hal disiplin untuk memakai menjaga jarak, disiplin untuk memakai masker dan disiplin untuk mencuci tangan, itulah seruan dari masjid yang harus disampaikan 5 kali sehari kepada seluruh masyarakat," kata Ketua Umum DMI, Jusuf Kalla (JK), dalam konferensi pers yang disiarkan akun YouTube BNPB, Kamis (30/7/2020).

JK mengatakan protokol kesehatan itu juga harus diterapkan secara disiplin saat pelaksanaan salat Idul Adha 1441 H. JK mengatakan kedisiplinan dalam penerapan protokol kesehatan merupakan hal yang mutlak.

"Bahwa protokol kesehatan harus tetap menjadi pedoman untuk melaksanakan Idul Adha, jaga jarak masing-masing di masjid dan juga di lapangan apabila diadakan di lapangan memang sering dianjurkan karena COVID itu lebih mudah teratasi di lapangan terbuka dibanding masjid yang tertutup asal dipenuhi syarat-syarat protokol kesehatan," ujar JK.

Karena pelaksanaan salat Idul Adha besok bertepatan dengan hari Jumat, JK mengimbau seluruh masjid untuk melakukan penyemprotan disinfektan dua kali. Hal itu dilakukan agar jemaah merasa nyaman melaksanakan salat Idul Adha dan salat Jumat.

PGI: Jemaat Ibadah Virtual dari Rumah

PGI meminta jemaat agar beribadah secara virtual dari rumah. Ketua Umum PGI, Gomar Gultom mengatakan pihaknya telah menyebarkan pedoman pelaksanaan ibadah saat pandemi Corona ke gereja-gereja. PGI meminta agar gereja menerapkan protokol kesehatan selama peribadatan berlangsung.

"Pertama-tama, kami sudah menyebarkan pedoman atau semacam protokol yang sangat ketat bagi gereja-gereja dalam menyelenggarakan peribadatan di gereja seturut protokol kesehatan menghadapi pandemi Corona," kata Gomar saat dihubungi, Rabu (29/7/2020).

Kepada jemaat, Gomar menyebut pihaknya juga mengimbau untuk mematuhi protokol kesehatan. Dia menyebut penerapan protokol kesehatan secara disiplin bisa mengurangi penularan virus Corona.

"Kedua, kami juga terus mengimbau seluruh gereja untuk mendidik warga mendisiplinkan diri dalam beradaptasi dengan kebiasaan baru seturut dengan protokol kesehatan seraya meningkatkan sistem kekebalan tubuh warga. Kunci dari semua ini adalah disiplin," katanya.

Namun demikian, Gomar menyebut PGI menekankan kepada gereja untuk tidak terburu-buru membuka kembali dan melakukan ibadah tatap muka. Dia meminta agar peribadatan dilakukan secara virtual dari rumah karena penularan masih saja terjadi.

Lebih lanjut, Gomar mengatakan sebagian gereja telah mematuhi pedoman yang diberikan. Namun masih ada pula yang tidak menaati protokol kesehatan itu. Dengan demikian, Gomar meminta agar ibadah dilakukan dari rumah.

Halaman 2 dari 4
(aan/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads