Lima provinsi penyumbang kasus virus Corona (COVID-19) pada 29 Juli diungkap pemerintah yang dinilai berkaitan dengan mudik. Pimpinan DPR RI meminta protokol kesehatan saat arus mudik diperketat.
"Kita makanya minta untuk protokol COVID di era mudik ini, arus mudik, supaya diperketat, dan juga memang dalam masa pandemi ini kita sudah cek dan juga beberapa temen di dapil menginformasikan, terutama di 5 daerah ini bahwa arus mudik ini tidak sepadat seperti biasa sebelum COVID," kata Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad di kompleks gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (30/7/2020).
Meski meminta protokol kesehatan diperketat, Dasco mendapat laporan bahwa mudik Idul Adha kali ini tak sepadat mudik sebelum pandemi Corona. Ada dua faktor menurut Dasco yang menjadi pertimbangan pemudik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi memang yang mudik memang menimbang-nimbang masalah kesehatan, juga menimbang-nimbang soal ya masa ekonomi yang agak berat, sehingga kemauan atau keinginan untuk mudik itu juga berkurang," ujarnya.
Tak padatnya pemudik, disarankan Dasco jangan menjadi celah. Dia meminta semua pihak tetap melengkapi protokol kesehatan di setiap kendaraan yang digunakan pemudik.
"Tetapi di balik semua ini, kita minta kepada semua, baik yang mau mudik, yang dipakai sarana kendaraan umum maupun pribadi, pemerintah daerah, semua untuk kemudian untuk melengkapi sarana dan prasana untuk protokol COVID yang ketat," imbuhnya.
Sebelumnya, pemerintah mengungkapkan 5 provinsi penyumbang kasus Corona terbesar pada 29 Juli kemarin. Pemerintah menyebut kenaikan kasus Corona ini ada kaitannya dengan mudik.
"Kami ingin menyampaikan update perkembangan kasus harian COVID-19, terutama pada provinsi yang menyumbang kasus cukup besar dan ini ada kaitannya dengan aktivitas mudik yang biasa dilakukan masyarakat Indonesia pada hari Lebaran, termasuk perayaan Idul Adha," kata juru bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers di kanal YouTube BNPB, Kamis (30/7).
Kelima provinsi penyumbang kasus Corona terbesar per 29 Juli ialah DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara hingga Sulawesi Selatan. Berikut ini datanya:
5 provinsi penyumbang kasus besar di Indonesia per 29 Juli:
1. DKI Jakarta: 577
2. Jatim: 359
3. Jateng: 313
4. Sumut: 241
5. Sulsel: 128
"Ini adalah daerah-daerah yang kebetulan juga daerah-daerah tujuan mudik dan ini adalah kasus dalam sehari," ucap Wiku.
(rfs/gbr)