Ratusan rumah warga di Kota Gorontalo dan Kabupaten Bone Bolango terdampak banjir. Hampir 2.000 orang sudah menempati lokasi pengungsian sementara yang disediakan pemerintah. Hingga Sabtu (25/7) malam, air yang merendam ratusan rumah warga belum surut.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Gorontalo Sumarwoto menjelaskan banjir kali ini terjadi akibat curah hujan yang tinggi di bagian hulu, tepatnya di Pinogu dan sekitarnya serta 5 anak sungai yang mengalir ke Sungai Bone.
"Selain curah hujan, juga akibat Sungai Bone banyak terjadi pendangkalan. Karena sungai tidak mampu menampung, air meluap ke kiri dan ke kanan perkampungan yang berada di bantaran sungai itu, sehingga menjadi banjir," kata Sumarwoto kepada detikcom, Sabtu (25/7/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menyatakan banjir kali ini merupakan yang ketiga kalinya sejak dua bulan lalu, yaitu Juni dan Juli. Sejak Sabtu siang, warga mulai mengungsi ke lokasi pengungsian yang disediakan pemerintah.
"Ini ketiga kalinya Gorontalo dilanda banjir, sama dengan yang lalu menimpa Kabupaten Bone Bolango dan Kota Gorontalo. Air mengalir deras luapan dari Sungai Bone. Di Kota Gorontalo, air sudah masuk Kampung Bugis dan sekitarnya, kemudian masyarakat sudah mengungsi. Di pengungsian di Bele Limbui ada 507 orang, masih ada pengungsi lain, yaitu di gedung Nasional dan di SDN 41," jelas Sumarwoto.
Dia mengungkapkan saat ini tim gabungan Basarnas, BPBD, Tagana, dan TNI-Polri sedang mengevakuasi warga. Ketinggian air di rumah warga yang ada di sekitar bantaran Sungai Bone sekitar 1-2 meter.
"Kami sudah meminta warga korban banjir, bila ada tetangganya yang masih terjebak banjir, mohon segera melaporkan kepada tim yang melakukan evakuasi. Kami juga sudah meminta warga mengungsi dan kami arahkan ke beberapa tempat yang menjadi lokasi pengungsian," ungkap Sumarwoto.
Dia juga meminta warga Gorontalo yang tidak terkena bencana banjir membantu saudaranya yang terkena musibah banjir.
"Kami juga mengimbau dermawan yang tidak kena musibah. Mari bersama-sama kita ringankan beban saudara-saudara kita untuk diberikan bantuan. Apa pun yang ada sangat bermanfaat, entah itu makanan, minuman, dan pakaian sangat membantu warga," ujar Sumarwoto.
BPBD Provinsi Gorontalo, kata Sumarwoto, sudah mendirikan dapur umum yang nanti akan menyiapkan makanan siap saji, mulai makan malam hingga makanan pada Minggu besok.
Hingga Sabtu malam, air yang ada di rumah warga belum surut. Belum ada korban jiwa, tapi sekitar 2.000 jiwa harus mengungsi ke lokasi yang lebih aman.