Syerli (27) dan suaminya merupakan korban banjir bandang yang saat ini tinggal di pengungsian di Desa Meili, Kecamatan Baebunta, Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Dua hari lalu Syerli melahirkan bayi perempuan.
Menjelang persalinan, Syerli meminta sang suami agar memberitahukan dokter yang ada di tenda pengungsian. Namun, karena keterbatasan peralatan, akhirnya dirinya di rujuk ke rumah sakit Masamba.
"Jadi saya suruh bapaknya panggil dokter. Tapi, karena tidak lengkap alatnya dokter, saya dirujuk ke rumah sakit. Baru tiba di rumah sakit, langsung keluar ini anak," kata Syerli saat ditemui di tenda pengungsian, Sabtu (25/07/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini Syerli dan bayinya telah kembali ke tenda pengungsian. Dia mengharapkan bantuan beras, perlengkapan bayi, dan lainnya.
"Kita butuh beras, sama perlengkapan untuk ini anak bayiku. Susu juga karena masih ada anakku tiga kecil-kecil," ucapnya.
Selain kebutuhan tersebut, Syerli berharap segera direlokasi ke tempat yang lebih baik.
"Tidak bisa kembali ke rumah karena terancam. Itu rumah sudah hilang setengah kena banjir. Kalau ada rumah relokasi disiapkan, insyaallah saya pindah," jelas Syerli.
(idh/idh)