Keuskupan Atambua Buka Ruang Damai Kasus Perusakan, Ini Kata Felix Nesi

Keuskupan Atambua Buka Ruang Damai Kasus Perusakan, Ini Kata Felix Nesi

Jabbar Ramdhani - detikNews
Kamis, 23 Jul 2020 09:34 WIB
Komunitas Salihara Gelar Literature & Ideas (LIFEs) Festival 2019
Felix K Nesi (Witjak Widhi Cahya/Komunitas Salihara)
Jakarta -

Keuskupan Atambua membuka peluang kasus dugaan perusakan yang dilakukan sastrawan Felix K Nesi diselesaikan secara damai atau lewat jalur kekeluargaan. Terkait peluang tersebut, Felix menyerahkan kepada pelapor.

Saat ini Felix mengaku masih menunggu proses mediasi yang berjalan. Dia mengaku dalam posisi menunggu dan menenangkan pikiran.

"Saya belum bisa lihat sekarang, saya tunggu dulu yang mediasi. Karena saya lihat mereka cukup capai juga ya, mereka harus keuskupan, mereka datang ke rumah, mereka keuskupan. Jadi nanti lihat dulu, satu-dua hari. Saya sebenarnya masih menunggu, dan saya pikir biar tenang dulu," kata Felix kepada detikcom, Kamis (23/7/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Felix mengaku sudah bertemu pihak Keuskupan Atambua secara pribadi. Namun dalam pertemuan tersebut, dia mengaku tak membahas persoalan kasus perusakan jendela rumah pastoran.

Pemenang Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta 2018 dengan karya Orang-Orang Oetimu ini mengatakan juga memikirkan soal ruang damai yang dibuka pihak keuskupan. Namun dia belum bicara lebih jauh.

ADVERTISEMENT

"Yang saya pikirkan, pasti ya diselesaikan dengan kekeluargaan. Tapi mungkin ada syarat apa, apa, apa ya. Tapi saya tidak tahu. Makanya saya belum bisa ngomong dulu. Makanya saya bilang dengar dulu dari mediator. Karena mediator yang bertemu, datang ke rumah, ke sana, datang lagi ke rumah. Begitu," ujarnya.

Felix sendiri secara jantan mengakui dirinya salah. Terkait peluang kasus diselesaikan secara damai, dia menyerahkan kepada pelapor.

"Kasus perusakan, melihat dari mereka saja sebenarnya. Melihat dari pelapor. (Artinya) Kalau misalnya mau lanjut terus, saya pikir itu hak mereka. Karena mereka yang melapor kan. Kalau saya sih, sejak awal 'oke saya merusak, kena pasal 406, bisa pasal 407', saya perusak. Selesai. Kalau negara hukum kan seperti itu, saya perusak, oke saya salah," ungkapnya.

Kapolres Timor Tengah Utara AKBP Nelson Filipe Diaz Quintas mengatakan kasus tersebut masih diproses. Dia mengatakan jika kasus tersebut ingin diselesaikan damai, harus ada pernyataan tertulis dari kedua pihak.

"Umpamanya mereka iktikad baik untuk damai, kita tidak masuk ke dalam. Itu antara mereka saja. Kalau nanti mereka buat damai, buat secara tertulis," kata AKBP Nelson saat dihubungi, Rabu (22/7).

Soal peluang penyelesaian kasus secara kekeluargaan disampaikan pihak Keuskupan Atambua lewat situs resminya. Pernyataan ini disampaikan bersamaan dengan klarifikasi yang disampaikan Ketua Komisi Keadilan dan Perdamaian Keuskupan Atambua (KA), Romo Paulus Nahak I, Pr, dan Vicaris Yudicial (Vicyud) Keuskupan Atambua, Romo Mateus da Cruz.

Ada empat poin yang disampaikan pihak Keuskupan Atambua terkait kasus ini. Dua poin pertama yang disampaikan ialah mengenai sosok pastor yang dikritik oleh Felix. Poin lainnya, pihak Keuskupan Atambua membuka peluang kasus yang sedang dihadapi Felix diselesaikan lewat jalur kekeluargaan.

"Bahwa proses hukum pidana yang baru dimulai terhadap Felix Nesi dan segala permasalahannya dapat diselesaikan secara kekeluargaan, dengan prinsip keterbukaan hati untuk mengungkap kebenaran demi mencapai keadilan dan perdamaian," demikian bunyi klarifikasi pihak Keuskupan Atambua seperti dilihat detikcom dari situs resminya, Rabu (8/7).

Diketahui, Felix dilaporkan ke polisi karena melakukan perusakan di rumah pastoran yang terjadi pada Jumat (3/7) malam. Felix telah ditetapkan sebagai tersangka. Dia tidak ditahan, melainkan dikenai wajib lapor.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads