Mantan murid, AR (17), telah menjadi tersangka kasus dugaan pemerkosaan dan pembunuhan guru SD, E (49), di Banyuasin, Sumatera Selatan. Polisi mengungkap ada dalih asmara dan dendam di balik aksi keji AR terhadap gurunya itu.
Dalih asmara dan dendam ini diungkap setelah polisi menggelar rekonstruksi kasus dugaan pemerkosaan dan pembunuhan yang terjadi pada Kamis (9/7). Namun, polisi tak menjelaskan detail sejak kapan AR memendam asmara terhadap E.
"Asmara sekaligus dendam," kata Kasat Reskrim Polres Banyuasin AKP Ginanjar saat dimintai konfirmasi, Sabtu (18/7/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ginanjar mengatakan AR diduga sering mengintip E saat mandi. AR juga diduga pernah ketahuan mencuri di rumah korban.
Kini, AR telah berada di tahanan untuk menjalani proses hukum. Polisi telah menyerahkan berkas perkara kasus ini ke Kejaksaan.
"Sudah dikirim ke jaksa," ujarnya.
Baca juga: Fakta Baru Eks Murid Perkosa dan Bunuh Guru |
Ginanjar pun memastikan proses hukum terhadap AR dilakukan sesuai aturan penanganan perkara anak di bawah umur. AR bakal diserahkan ke kejaksaan usai berkas perkara dinyatakan lengkap.
Kasus dugaan pemerkosaan dan pembunuhan E ini terbongkar saat warga curiga melihat rumah E dalam keadaan tertutup tapi kunci berada di bagian luar rumah. Warga yang curiga kemudian masuk ke rumah E.
Tonton video 'Bunuh Bocah dengan Pulpen, Kejiwaan Ibu Tiri Dicek':
Polisi yang mendapat laporan kemudian datang ke TKP. Setelah dilakukan penyelidikan, tim Jatanras Polda Sumsel serta Satreskrim Polres Banyuasin dan Polsek Muara Telang menangkap AR yang diduga sebagai pelaku pembunuhan.
Pemeriksaan kemudian dilakukan. AR disebut mengakui perbuatannya. Dia diduga memperkosa E di ruang tamu lalu menjerat E dengan ikat pinggang, kabel dan tali hingga tewas.
AR juga disebut sempat menginjak kepala korban sebelum menyeret dan memasukkan mayat E ke ember. Menurut polisi, AR menonton video porno hingga memakai sabu sebelum melakukan aksinya.