.webp)
"Selama 5 minggu terakhir PSBB transisi, positivity rate mingguan di Jakarta berturut-turut angkanya adalah 4,9%, pekan kedua 3,1%, pekan ketiga 3,7%, pekan keempat 3,9%, pekan kelima 4,8%. Jadi selama 5 minggu kita berada di dalam zona aman secara rekomendasi WHO, di bawah 5%. Tapi di pekan terakhir ini, positivity rate kita meningkat menjadi 5,9%. Artinya, kita harus lebih waspada. Tapi angka 5,9% ini masih di bawah rata-rata nasional, yaitu sekitar 12%. Tapi tren ini naik di atas ambang WHO," ungkapnya.
Anies juga mengatakan ada peningkatan persentase penggunaan tempat tidur di unit rawat inap (bed occupancy rate). Dia mengatakan di Jakarta 67 rumah sakit (RS) rujukan pasien COVID-19 dengan kapasitas 4.556 tempat tidur isolasi dan 659 ICU untuk pasien COVID-19.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan ada peningkatan penggunaan kamar rawat isolasi, tapi ada penurunan penggunaan ICU. Menurutnya, ada peningkatan jumlah pasien COVID-19 dengan gejala ringan sampai sedang.
Baca juga: Bioskop di Jakarta Tak Jadi Buka 29 Juli |
"Seminggu terakhir ada kenaikan bed occupancy rate untuk tempat tidur isolasi di RS rujukan COVID dari 34% jadi 45%. Memang masih di bawah separuh dari kapasitas kita, tapi ada kenaikan 11% dalam seminggu terakhir. Sementara ICU, yang semula bed occupancy ratio 31%, pekan ini turun jadi 25%. Artinya, jumlah pasien dengan gejala berat menurun. Tapi jumlah pasien dengan gejala ringan dan sedang mengalami peningkatan," ujar dia.
Terakhir, Anies mengatakan reproduction number (Rt) di Jakarta juga mengalami peningkatan. Anies ingin agar Rt bisa turun.
Data berikutnya dengan Rt, bisa kita sebut reproduction number. Ini mengalami peningkatan. Selama ini kita selalu berada di bawah 1, R0 itu adalah angka di masa awal wabah. Rt ini angkanya jadi 1,15 per tanggal 12 Juli. Kalau Rt-nya 1, artinya, satu orang positif menularkan kepada 1 orang lain. Sementara kalau Rt 3, atau 4 seperti pada awal wabah, maka menularkan 4 orang. Dengan angkanya berkisar antara 1, artinya wabah ini stabil. Tidak naik, tidak turun. Kita harapkan Rt ini turun. Karena kita berada di atas 1, yang menandakan ada pergerakan percepatan penularan, maka kita harus waspada," jelasnya.
Dia meminta masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan yaitu berupa memakai masker, rajin cuci tangan, dan menjaga jarak interaksi. Data tersebut, lanjutnya, jadi pertimbangan fase I PSBB transisi di Jakarta diperpanjang.
"Jadi berdasarkan 3 komponen ini, berdasarkan data tadi, maka akan amat berisiko apabila kita melonggarkan fase I PSBB transisi ini dan masuk ke fase II. Karena itu, kami di DKI Jakarta, Gugus Tugas memutuskan untuk kembali memperpanjang fase I PSBB transisi ini sampai 2 pekan ke depan sebelum beralih ke fase II," kata dia.
(jbr/imk)
