Lebih lanjut, Basri menyakini karangan bunga itu adalah luapan kekecewaan atas proses PPDB Jakarta. Basri mengatakan masyarakat akan menilai proses tersebut.
"Itu sebenarnya luapan kekecewaan tingkat tinggilah. Ya biar saja masyarakat yang menilai. Silakan masyarakat menilai apakah perjuangan para bapak-bapak, ibu-ibu ini membela hak anaknya itu sudah sesuai atau bagaimana kita kembalikan," tuturnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, sebanyak 8 karangan bunga terdapat di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (6/7) kemarin. Karangan bunga itu berisi ungkapan kekecewaan orang tua siswa terhadap PPDB DKI Jakarta.
"Selamat kepada Disdik dan Gubernur DKI atas kebijakan PPDB DKI 2020 yang kekejamannya lebih mematikan dari pada virus Corona," demikian tulisan salah satu karangan bunga.
(lir/idn)