Bentuk Tim Gabungan dengan Kejagung
Menteri Hukum dan HAM (Menkum HAM) Yasonna Laoly kini membentuk tim gabungan bersama Kejaksaan Agung (Kejagung ) untuk mengecek masuknya Djoko Tjandra ke Indonesia. Yasonna mengatakan telah mengecek data perlintas baik di pelabuhan dan bandara, namun nama Djoko Tjandra tak muncul.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini dia nih. Kami sampai sekarang sedang membentukan tim dengan Kejaksaan, kita kerja sama," kata Yasonna di kompleks gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (2/7/2020).
Yasonna menyebutkan bandara yang perlintasannya telah dicek antara lain Bandara Kualanamu, Medan, Sumatera Utara (Sumut) dan Bandara Ngurah Rai, Bali.
"Jadi kita sudah cek semua data perlintasan kita baik laut, laut itu misal di Batam, baik udara, Kualanamu, Ngurah Rai dan lain-lain, itu nggak ada sama sekali namanya DJoko Tjandra," imbuhnya.
Yasonna menduga Djoko masuk melalui 'jalur tikus'. "Kemungkinannya mungkin pasti adakala itu benar bahwa itu palsu atau tidak. Kita tidak tahu melalui pintu-pintu yang sangat luas di negara, pintu tikus, jalan tikus," ujar Yasonna.
Yasonna mengatakan tim gabungan dengan Kejaksaan Agung akan mengecek langsung masuknya Djoko Tjandra melalui data dan CCTV jalur perlintasan masuk Indonesia. Dia juga sempat menyinggung soal tersangka buronan KPK Harun Masiku.
"Jadi nanti kita lihat betul-betul yang pasti kalau dari segi perlintasan imigrasi sampai sekarang tidak ada. Melihat peristiwa sebelumnya Harun Masiku, saya sudah langsung perintahkan untuk cek langsung, cek di server kita, dan sekarang saya sudah minta melihat CCTV-CCTV yang ada di perlintasan kita ada kemungkinan nggak, itu saja, kita tunggu lah," imbuhnya.