Anies menuturkan ada 2 area yang akan ditingkatkan pengawasannya selama sebulan ke depan yakni pasar dan KRL. Dalam catatan Pemprov DKI ada 19 pasar yang sempat ditutup dalam masa PSBB transisi fase I karena terjadi penularan Corona.
"Ke depan unsur polisi, TNI, ASN akan diterjunkan untuk mengawasi secara ketat pasar-pasar di DKI Jakarta," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Jam operasional pasar yang sempat dibatasi akan dikembalikan seperti semula. Kebijakan ganjil genap di pasar juga dihentikan karena dianggap tidak efektif.
Anies mengatakan dalam praktiknya para pedagang tetap datang ke pasar setiap hari. Saat hari ganjil, penjual bernomor genap menitipkan dagangannya pada pedagang bernomor ganjil dan sebaliknya.
"Ini juga bagian dari proses pembelajaran di kita bahwa dalam menghadapi COVID ini harus mau melihat kondisi kenyataan di lapangan dan melakukan penyesuaian kebijakan dan tujuannya bukan ganjil-genap, tujuannya adalah menghindari terjadinya penularan. Jalan yang dicoba kemarin ganjil-genap itu ternyata tidak efektif," paparnya.
![]() |
Selain pasar, sorotan juga diberikan ke KRL. "Kedua adalah transportasi umum," kata Anies. Dia mengatakan Pemprov DKI Jakarta akan bekerja sama dengan PT KCI untuk bisa memantau pengaturan penumpang di KRL.
"Jadi 2 ini yang nanti dalam 14 hari ke depan akan menjadi fokus pengendalian. Tempat-tempat lain relatif terkendali," ujar Anies.
(imk/lir)