Tak Patuhi Aturan Ganjil-Genap, Pedagang di Pasar Tanah Abang Ditertibkan

Jakarta -

Pemprov DKI Jakarta menerapkan sistem ganjil genap bagi pedagang pasar di wilayah DKI Jakarta untuk menekan jumlah pengunjung. Salah satunya di pasar Tanah Abang Jakarta Pusat.

Pantauan detikcom di blok F pasar Tanah Abang, Selasa, (16/6/2020) pukul 09.40 WIB, toko-toko masih banyak yang belum menerapkan sistem ganjil-genap. Masih ada beberapa toko bernomor ganjil yang buka.

Terlihat petugas Pasar Jaya bersama dengan empat anggota polisi keliling melakukan penertiban ke setiap toko. Toko-toko bernomor ganjil yang buka diminta untuk tutup.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tolong ditutup ya ini nomor ganjil, ikuti aturan ganjil genap," kata salah seorang petugas Pasar Jaya Ahmad Fajar kepada pedagang.

Tak Patuhi Aturan Ganjil-Genap, Pedagang di Pasar Tanah Abang Ditertibkan Foto: Kadek/detikcom

Tonton video 'Melihat New Normal di Pasar Tanah Abang yang Kembali Bergeliat':

Fajar mengatakan penertiban itu dilakukan sebagai salah satu bentuk sosialisasi kepada para pedagang. Para pedagang diminta untuk mengikuti aturan ganjil genap sesuai dengan angka tanggal pada kalender setiap harinya.

"Untuk sosialisasi terhadap tempat usaha kita sesuaikan dengan ketentuan kalender berjalan," ujar Fajar.

Fajar juga mengimbau para pedagang dan pengunjung untuk mematuhi protokol kesehatan. Dia meminta agar semuanya menggunakan masker dan tetap menjaga jarak.

"Pedagang dan pengunjung harus melaksanakan protokol kesehatan termasuk para pedagang pemakai tempat usaha, pakai masker, jaga jarak," imbaunya.

Di lokasi tampak mayoritas para pedagang menggunakan masker. Namun ada juga satu dua orang yang terlihat tidak menggunakan masker.

Sebelum memasuki pasar Tanah Abang, terdapat dua orang petugas yang berjaga untuk melakukan pengecekan suhu tubuh. Sementara di pintu keluar terdapat seorang petugas yang menyemprotkan handsanitizer ke tangan para pengunjung.

Untuk diketahui, Pasar Tanah Abang resmi dibuka kembali pada Senin (15/6). Sebelumnya, pasar tutup karena adanya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di DKI Jakarta.

Halaman 1 2

Selanjutnya