Jakarta -
Kepastian tentang kelanjutan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) masa transisi di DKI Jakarta akhirnya terjawab. PSBB transisi dilanjutkan dengan pengawasan khusus di sejumlah lokasi.
Kepastian ini diumumkan oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, pada Rabu (1/7/2020). PSBB transisi sendiri seharusnya berakhir pada 2 Juli 2020.
Anies memaparkan bahwa pelonggaran bisa dilakukan di Jakarta karena skor indikator pelonggaran sudah mencapai angka 71.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada 3 unsur yang dinilai yaitu epidemiologi, kesehatan masyarakat, dan fasilitas kesehatan. Berikut skornya:
Epidemiologi: 75
Kesehatan masyarakat: 54
Fasilitas kesehatan: 83
Total skor: 71
PSBB Transisi Jakarta Dilanjutkan, KRL-Pasar Jadi Sorotan Foto: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengumumkan PSBB transisi di Jakarta diperpanjang 14 hari ke depan (M Ilman Nafian/detikcom) |
Berdasarkan indikator yang disusun bersama FKM UI ini, pelonggaran bisa dilakukan jika skor di atas 70. Namun, pada akhirnya PSBB transisi tetap diperpanjang selama 14 hari.
"Dengan total skor ini, status kita bisa melakukan pelonggaran dan kesimpulan rapat gugus tadi disimpulkan PSBB transisi, yang artinya semua kegiatan berlangsung masih dengan kapasitas 50%, diteruskan 14 hari ke depan," kata Anies di Balai Kota.
Dengan demikian, aturan-aturan tentang pembatasan kapasitas 50% di berbagai lokasi hingga sederet tempat yang belum bisa dibuka masih berlaku. Seharusnya jika PSBB transisi fase 1 selesai, DKI Jakarta akan memasuki fase 2.
"Statusnya sekarang ini adalah tetap, status PSBB masa transisi fase 1 diperpanjang 14 hari," kata Anies.
Lalu, apa alasan PSBB transisi diperpanjang?
Anies mengatakan Jakarta belum bisa bebas Corona. Dari hasil kajian, PSBB transisi di Jakarta diperpanjang atas alasan keselamatan.
"Memang positivity rate berkisar angka 5%, artinya dalam standar WHO itu aman. Tetapi bukan berarti kita bebas. Dan angka reproduction masih 1, belum turun ke angka yang aman. Masih sama dengan angka bulan yang lalu. Karena itulah kita merasa lebih bertanggung jawab apabila kita teruskan ini, karena keselamatan nomor 1," ungkapnya.
Dia khawatir apabila pelonggaran dilakukan maka kasus Corona di Jakarta akan melonjak. Setelah 2 pekan, PSBB transisi akan dievaluasi lagi.
"Dan kita tak ingin di Jakarta kita melakukan pelonggaran dari 50% kapasitas menjadi 100%, kan kalau sudah lepas PSBB bisa 100%, lalu ada lompatan kasus, berisiko. Tetap kerjakan dengan 50%, dengan cara seperti itu mudah-mudahan kita bisa mengendalikan. Kita lihat 2 pekan lagi ke depan," ucap dia.
Sejumlah mal di Jakarta kembali dibuka untuk umum saat PSBB transisi Foto: Rifkianto Nugroho |
Secara khusus, ada dua lokasi yang menjadi perhatian khusus Pemprov DKI di perpanjangan PSBB transisi ini yaitu KRL dan pasar. Keduanya disebut sebagai area utama penyebaran virus Corona.
Apa langkah yang akan dilakukan selanjutnya?
Anies menuturkan ada 2 area yang akan ditingkatkan pengawasannya selama sebulan ke depan yakni pasar dan KRL. Dalam catatan Pemprov DKI ada 19 pasar yang sempat ditutup dalam masa PSBB transisi fase I karena terjadi penularan Corona.
"Ke depan unsur polisi, TNI, ASN akan diterjunkan untuk mengawasi secara ketat pasar-pasar di DKI Jakarta," katanya.
Pemprov DKI Jakarta menerapkan aturan ganjil-genap bagi pedagang pasar. Aturan tersebut sudah diterapkan di Pasar Koja Baru, Jakarta Utara. Begini suasananya. Foto: Pradita Utama |
Jam operasional pasar yang sempat dibatasi akan dikembalikan seperti semula. Kebijakan ganjil genap di pasar juga dihentikan karena dianggap tidak efektif.
Anies mengatakan dalam praktiknya para pedagang tetap datang ke pasar setiap hari. Saat hari ganjil, penjual bernomor genap menitipkan dagangannya pada pedagang bernomor ganjil dan sebaliknya.
"Ini juga bagian dari proses pembelajaran di kita bahwa dalam menghadapi COVID ini harus mau melihat kondisi kenyataan di lapangan dan melakukan penyesuaian kebijakan dan tujuannya bukan ganjil-genap, tujuannya adalah menghindari terjadinya penularan. Jalan yang dicoba kemarin ganjil-genap itu ternyata tidak efektif," paparnya.
Foto: Suasana KRL Cawang-Bogor (Herianto/detikcom) |
Selain pasar, sorotan juga diberikan ke KRL. "Kedua adalah transportasi umum," kata Anies. Dia mengatakan Pemprov DKI Jakarta akan bekerja sama dengan PT KCI untuk bisa memantau pengaturan penumpang di KRL.
"Jadi 2 ini yang nanti dalam 14 hari ke depan akan menjadi fokus pengendalian. Tempat-tempat lain relatif terkendali," ujar Anies.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini