Aturan Usia PPDB Jakarta Bikin Anies Diserbu Massa Ortu Siswa

Round-Up

Aturan Usia PPDB Jakarta Bikin Anies Diserbu Massa Ortu Siswa

Hestiana Dharmastuti - detikNews
Rabu, 24 Jun 2020 06:50 WIB
Pemprov DKI Jakarta mengeluarkan aturan penerimaan sekolah berdasarkan zonasi yang mengacu pada usia siswa. Aturan ini menuai sejumlah protes warga.
Potret aksi para orang tua siswa di Balai Kota menolak PPDB dengan aturan kebijakan batas usia (Foto: Agung Pambudhy/detikcom)

Devi pun mempertanyakan mengenai kebijakan prioritas usia dalam PPDB DKI ini, bukan nilai siswa. Padahal, kata Devi, selama di sekolah para siswa dituntut meningkatkan nilai.

"Kenapa harus diberlakukan usia? Kalau di sekolah dituntut dengan nilai KKM, kalau di sekolah dituntut nilai semester ganjil-genap, apa gunanya? Umur 19 tahun masuk di SMA, usia berapa di SD? apa maunya pemerintah mencerdaskan anak bangsa atau ingin menuakan anak bangsa?" katanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Belakangan massa bergeser menyampaikan tuntutannya ke gedung DPRD DKI Jakarta. Devi menyebut massa bergeser ke DPRD DKI karena Anies Baswedan tidak mau menemui massa.

"Karena ketemu pak Anies saja sulit, kita tidak tahu solusinya bagaimana, gak tahu jalan keluarnya, karena Pak Anies tidak keluarkan ajudan atau siapanya, ya terpaksa kita ke sini (DPRD) menyuarakan suara kita sampai suara kita didengar," ujar Devi.

ADVERTISEMENT

Rencananya, perwakilan massa orang tua siswa itu akan diterima langsung oleh Ketua DPRD DKI, Prasetyo Edi. "Ketemu Pak Prasetyo," ucapnya.

Devi mengaku, kecewa dengan sikap Anies Baswedan yang tak mau menemui para orang tua. Bahkan, kata dia, perwakilan dari pihak pihak Pemprov DKI Jakarta pun tak ada satupun yang menemui massa.

"Tidak ada (yang menemui), stafnya pak Anies nggak ada. Sangat kecewa, pemimpin yang tidak bagus kalau kayak gini," katanya.


(aan/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads