Selanjutnya, kata Suryadi, puluhan preman didata dan diidentifikasi oleh tim Jatanras. Mereka yang terlibat pidana akan diproses hukum dan sisanya dibina.
"Semua kita data dan identifikasi. Jika ada yang melakukan pidana akan diproses dan yang tidak kita lakukan pembinaan," imbuh Suryadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara terkait banyaknya laporan dari masyarakat soal aksi preman di kawasan itu, Suryadi mengaku sudah berkoordinasi dengan Polsek dan Polrestabes. Di mana tim diturunkan untuk memantau di lokasi.
"Untuk itu (pengaduan masyarakat), kita akan operasi secara insidental. Tapi kita dari jatanras terus pantau di lokasi yang rawan bersama Polrestabes dan Polsek," katanya.
Dari pendataan serta identifikasi, tercatat ada beberapa preman yang sudah 6 kali diamankan. Mereka terjaring saat tengah parkir liar dan minta setoran sopir angkot.
Untuk diketahui, kawasan Ampera hingga Masjid Agung merupakan kawasan wisata di Palembang. Lokasi ini sering dikeluhkan masyarakat karena banyaknya preman dan juru parkir liar.
(ras/mae)