Merasa Difitnah 'Begituan', Wakil Ketua DPRD Tapteng Bikin Laporan

Round-up

Merasa Difitnah 'Begituan', Wakil Ketua DPRD Tapteng Bikin Laporan

Tim detikcom - detikNews
Senin, 22 Jun 2020 07:49 WIB
Merasa Difitnah, Wakil Ketua DPRD Tapteng Buat Laporan ke Polisi
Foto: dok. Istimewa
Jakarta -

Wakil Ketua DPRD Tapanuli Tengah (Tapteng) Willy Saputra Silitonga membuat laporan ke Polres Tapteng. Laporan ini dibuat karena ia merasa difitnah berhubungan intim dengan seorang wanita.

Willy mengaku, terkejut dengan berita yang beredar terkait dirinya. Willy menilai hal ini terjadi karena dirinya telah memasuki dunia politik.

"Ini adalah fitnah yang sangat kejam bagi diri saya sendiri. Sebenarnya saya sangat terkejut dengan berita tersebut. Namun, saya sadar bahwa ya selamat datanglah di dunia politik. Bagi saya mungkin yang tidak ada bisa menjadi ada dan yang tidak mungkin bisa menjadi mungkin," kata Willy, usai melaporkan kasus itu di Polres Tapteng, Sabtu (20/6/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Laporan dari Willy Silitonga diketahui, diterima Ka SPKT Polres Tapteng Aiptu Dariaman Saragih. Dengan Surat Tanda Terima Laporan Polisi (STTLP) Nomor : STTLP/137/VI/2020/SU/RES TAPTENG tertanggal 20 Juni 2020.

Willy menduga penyebaran fitnah, merupakan permainan politik untuk menyingkirkan dirinya sebagai Anggota DPRD Tapteng. Menurut Willy terdapat beberapa kejanggalan terkait tuduhan atas dirinya.

ADVERTISEMENT

"Saya duga ada skenario politik, selamat datang di dunia politik. Di sini saya jadi belajar bahwa segala upaya dilakukan oleh seseorang untuk menjatuhkan lawan politiknya. Yang tidak ada bisa menjadi ada. Saya tidak menuduh seseorang, bisa saja lawan politik beda partai dengan saya dan tidak menutup kemungkinan dari internal kami sendiri, kan .. bisa saja. Aneh menurut saya, dilaporkan BKD disebutkan Saya berbuat begituan dari Tahun 2018 hingga 2019, kok baru sekarang di laporkan," ujarnya.

Selain soal waktu kejadian, Willy mempertanyakan laporan yang diadukan ke Badan Kehormatan DPRD (BKD). Dia juga merasa tak terima bila masalah yang berkaitan dengan dirinya menjadi konsumsi publik.

"Yang membuat Saya tidak berterima, kok jadi konsumsi publik. Kalau toh ingin publik mengetahui mengapa harus mengadu ke BKD ? Ini kan jelas ada skenario politik," kata Willy.

Dikonfirmasi terpisah, Ketua DPRD Khairul Kiyedi Pasaribu membenarkan adanya pengaduan ke BKD terhadap Willy. Khairul menyesali adanya pihak yang memfitnah dan mendukung Willy untuk menempuh jalur hukum.

"Betul ada pengaduan di BKD Tapteng terhadap Willy Silitonga. Tetapi saat BKD masih dalam tahap mencari keterangan dari Willy kok sudah menjadi konsumsi publik ? Sah sah saja masyarakat mengadu atas sikap kelakuan dari Anggota DPRD. Tetapi seharusnya berilah juga BKD kesempatan untuk meneliti dan mengambil solusinya ? Beda kalau BKD menolak pengaduan tersebut. Kami sangat menyesalkan hal ini dan mendukung Willy Silitonga menempuh jalur hukum," katanya.

Sebelumnya, Willy dilaporkan seorang mahasiswi ke BKD Tapteng. Rupanya, gadis cantik berusia 22 tahun itu meminta pertanggungjawaban Willy.

Kasus ini mencuat saat kakak si mahasiswa menceritakan kasus yang dialami adiknya kepada awak media. Si mahasiswi kecewa karena hubungan asmara dengan pimpinan DPRD Tapteng itu tak kunjung sampai ke pelaminan. Akibatnya, si gadis trauma dan mengurung diri di rumah karena menanggung malu atas aib itu.

"Adik perempuan saya mengaku, hubungan asmara layaknya suami istri sudah sering dilakukan. Tiba-tiba WSS memutus komunikasi sejak terpilih jadi anggota dewan," ungkap kakak si mahasiswi, Joko Sugiarto, kepada wartawan di Sibolga, Selasa (16/6) lalu.

Joko mengungkapkan, hubungan asmara itu terbongkar, setelah adik perempuannya bercerita kepada kakak dan sahabatnya. "Adik saya pernah curhat pada temannya, tahu mungkin si WSS, mulai di situlah dia menjaga jarak, apalagi dia anggota dewan," ucap Joko.

(dwia/aik)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads