Kisah Dullah Merevisi Jambul dan Cakar Garuda Pancasila

Kisah Dullah Merevisi Jambul dan Cakar Garuda Pancasila

Pasti Liberti Mappapa - detikNews
Kamis, 18 Jun 2020 18:45 WIB
pengrajin garuda pancasila di jombang
Foto: Enggran Eko Budianto/detikcom

Salah satu murid Dullah, Herri Soedjarwanto, menuturkan, selain diberi tugas menambahkan jambul, gurunya itu diperintahkan memperbaiki kaki burung lambang negara itu. Bung Karno merasa bentuk cakar kaki yang mencengkeram pita dari arah belakang sepertinya terbalik. "Gambar sebelumnya jempolnya tampak di depan, menjadi tiga jari yang tampak dari depan," ujar Herri kepada detikcom.

Sultan Hamid II mengatakan Bung Karno beralasan perubahan bagian cakar lambang Garuda Pancasila itu berkaitan dengan prinsip 'jati diri' bangsa Indonesia karena merupakan perpaduan antara pandangan 'federalis' dan pandangan 'kesatuan' dalam Negara RIS.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mengertilah saya pesan filosofis Paduka Yang Mulia itu, jadi jika 'bhinneka' yang ditonjolkan itu maknanya perbedaan yang menonjol dan jika 'keikaan' yang ditonjolkan itulah kesatuan republik yang menonjol, jadi keduanya harus disatukan...'" ujar bekas perwira KNIL itu kepada Solichin Salam.

Nama lain yang disebut punya peran dalam merancang lambang negara yakni Dirk Ruhl Jr. Orang Jerman ini seorang ahli semiotika dan ilmu arti lambang negara (heraldry). Dia berperan besar saat dipanggil menjadi konsultan bagi Sultan Hamid II. Sultan Hamid II meminta Ruhl membuat beberapa alternatif desain. Dua diantaranya bertuliskan aksara Arab.

ADVERTISEMENT

Setelah mengalami beberapa kali perbaikan akhirnya pada 20 Maret 1950, Bung Karno mengirimkan disposisi persetujuan pada Sultan Hamid II. Isinya, "J.M Sultan Hamid menteri negara, menurut pendapat saya lukisan Ruhl ini membuat lambang negara kita lebih kuat, maka untuk itu saya tetapkan bahwa ontwerp Ruhl inilah yang harus dipakai. Lebih baik kita rugi beberapa ribu rupiah daripada mempunyai lambang negara yang kurang sempurna. Saya harap J.M mengambil tindakan seperlunya conform kehendak saya. Merdeka!"

Dullah yang juga salah satu pelukis kesayangan Bung Karno kembali dipanggil untuk melukis kembali berdasarkan sketsa perbaikan Ruhl tersebut. Presiden juga memerintahkan Kementerian Penerangan untuk menyebarluaskan hasil lukisan Dullah itu ke seluruh pelosok negeri.


(pal/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads