Arief menyebut pihaknya melakukan tes Corona di daerah yang rawan penyebaran virus. Ketika hasil menunjukkan warga pasar yang terinfeksi Corona, pasar akan ditutup selama tiga hari.
"Jadi ketika kita menemukan, ini kan kita melakukan swab dan rapid test secara random, di mana kerja sama dengan wilayah yang menjadi area yang harus dicek, termasuk pasar di dalamnya. Jadi, ketika diketemukan adanya positif COVID di dalam pasar akibat dari pengetesan yang dilakukan oleh kita itu, kita langsung melakukan action berupa melakukan penyemprotan selama tiga hari," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi selama tiga hari juga untuk kemudian tidak membahayakan para pedagang dan konsumen ya kita tutup selama tiga hari itu. Setelah itu sudah dipastikan virusnya mati selama tiga hari, pasar itu aktif kembali," imbuhnya.
Guna mencegah penyebaran Corona, Arief menyebut pihaknya juga menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Seperti membedakan jalur keluar-masuk pasar serta wajib mengenakan masker di area pasar.
"Protap COVID kita sudah diperketat mulai jalur masuk kita sudah memisahkan antara jalur keluar dan jalur masuk pasar. Kedua proses dari mulai pertama cuci tangan, kemudian ada thermal gun kemudian ada proses lagi penggunaan, memastikan masker itu terpakai untuk para pengunjung dan pedagang itu kita mulai pintu masuknya," katanya.
"Di dalam pasar kita ada flow atau kemudian lalu lintas manusia di mana jalurnya lagi kita rekayasa buat memang masing-masing pasar akan menemukan hal-hal berbeda tetapi ada petunjuk yang memastikan pengunjung mudah untuk membacanya," sambungnya.
Para pedagang, kata Arief, juga akan dibekali dengan pelindung wajah atau face shield, sehingga pedagang merasa aman saat berinteraksi dengan pembeli.
"Kemudian yang keempat, kita memberikan perlengkapan berupa face protector atau face shield kepada para pedagang kemudian mereka akan bisa berinteraksi dengan aman dengan para pengunjungnya," tutur Arief.
Arief meminta semua pihak mematuhi protokol kesehatan itu. Arief berharap pasar tidak menjadi pusat penyebaran virus Corona.
"Yang terakhir kami juga meminta kepada para stakeholder untuk sama-sama mematuhi aturan yang sudah kita buat secara maksimal ini agar kemudian pasar itu bukan menjadi tempat potensi penyebaran COVID. Itu yang kami harapkan agar ini bisa kemudian semua masyarakat itu menjaga ini semua dan pastikan area kami adalah area wajib masker. Bagi mereka pengunjung dan pedagang masker. Ketika tidak ada memakai masker, terpaksa kami tarik keluar dari gedung pasar," jelasnya.
Berdasarkan data yang dihimpun detikcom hingga Jumat (12/6), ada lima pasar yang terpapar virus Corona di Jakarta. Berikut rincian pedagang yang terpapar COVID-19 di pasar:
1. Pasar Perumnas Klender, 20 orang positif.
2. Pasar Mester, Jatinegara 1 orang positif.
3. Pasar Serdang, Kemayoran 9 orang positif.
4. Pasar Kedip, Kebayoran Lama 2 orang positif.
5. Pasar Rawa Kerbau, Cempaka Putih 14 orang positif.
6. Pasar Induk Kramat Jati 5 orang positif.
(lir/hri)