Pernyataan Lengkap Pemerintah soal 35.295 Kasus Positif Corona Per 11 Juni

Pernyataan Lengkap Pemerintah soal 35.295 Kasus Positif Corona Per 11 Juni

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 11 Jun 2020 19:13 WIB
Ilustrasi Corona
Foto: Ilustrasi Corona
Jakarta -

Pemerintah kembali mengumumkan data terbaru kasus virus Corona (COVID-19) di Indonesia. Hari ini tercatat total ada 35.295 orang positif Corona, 12.636 orang sembuh, dan 2.000 orang meninggal dunia.

"Dari pemeriksaan sebanyak ini, kita mendapatkan data konfirmasi positif COVID-19 sebanyak 979, sehingga total sekarang ini akumulasi kasus positif kita menjadi 35.295 orang," kata jubir pemerintah untuk penanganan Corona Achmad Yurianto melalui siaran langsung di YouTube BNPB, Kamis (11/6/2020).



Yuri menuturkan hari ini pemerintah sudah memeriksa 16.702 spesimen. Total spesimen yang sudah diperiksa pemerintah hingga saat ini sebanyak 463.620 spesimen.

Yuri mengungkap beberapa provinsi yang masih besar tingkat penularan Corona. Daerah tersebut adalah Jawa Timur, Sulawesi Selatan, DKI Jakarta, Kalimantan Selatan, dan Sumatera Utara.

"Jawa Timur hari ini melaporkan ada 297 kasus positif baru meskipun juga dilaporkan ada 112 kasus yang sembuh. Kemudian Sulawesi Selatan hari ini menambahkan kasus konfirmasi positif sebanyak 141 orang dan tidak ada laporan yang sembuh pada hari ini. Kemudian DKI Jakarta 128 kasus baru dan 144 kasus sembuh. Kalimantan Selatan 69 kasus baru dan 36 kasus sembuh. Sumatera Utara 45 kasus baru dan 12 kasus sembuh," ungkapnya.



Sementara itu, Yuri menyebut ada 18 provinsi yang melaporkan kasus di bawah angka 10. Selain itu, 9 provinsi melaporkan tidak ada angka kasus Corona hari ini.

Berikut pernyataan lengkapnya:

Selamat sore, Saudara-saudara sekalian. Adaptasi kebiasaan baru yang saat ini sering kita dengar mungkin hanya akan berhasil dan tentunya akan membantu kita tetap produktif apabila kita jalankan dan laksanakan dengan disiplin. hal-hal ini memang sudah sering sekali ditekankan tetapi apakah sudah diterapkan oleh semua orang dengan baik. Saya yakin sebagian besar sudah namun sangat disayangkan bahwa masih ada yang belum disiplin menerapkan hal ini. Di sisi lain, kita semua ingin agar angka yang positif menderita COVID-19 ini turun. Tentu tidak bisa kalau hanya mendengarkan tetapi tidak mempraktikkan dan tidak disiplin menjalankan protokol kesehatan tersebut.

Maka sekali lagi pada sore hari ini izinkan saya untuk mengulas kembali tentang pentingnya mempraktikkan hal-hal mendasar yang melindungi diri kita dari COVID-19. Membiasakan disiplin itu sebenarnya mudah, misalnya cuci tangan sesering mungkin. Cari tempat cuci tangan yang ada sabun dan air mengalir atau gunakan cairan pembersih tangan yang mengandung alkohol. Jadi ke mana pun kita pergi selalu membawa hand sanitizer. Saudara-saudari, antivirus atau vaksin COVID-19 belum ditemukan sampai sekarang, berbagai uji coba masih dijalankan dengan teliti. Namun belum dapat dipastikan kapan kita akan punya vaksin yang efektif karena vaksin sebenarnya bisa melindungi diri kita dari virus SARS cov2 si penyebab COVID-19 ini.

Menurut pakar kesehatan masyarakat, perlindungan dari COVID-19 saat ini adalah dengan mematuhi protokol kesehatan yang ketat. Tameng kita adalah perilaku yang mengurangi risiko penularan. Menurut Ketua Gugus Tugas Mayjen Doni Monardo, kedisiplinan melakukan protokol kesehatan tersebut ditambah dengan konsumsi gizi dan perilaku hidup sehat akan membuat kita tetap kuat untuk tetap bersama lawan COVID-19 ini. Dan menurut Presiden Joko Widodo, melakukan keduanya dengan rajin dan bersama-sama membuat kita produktif dan aman dari COVID19. Masyarakat sehat negara tetap kuat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Simak video 'Per 11 Juni 2020, Penambahan Kasus Covid-19 di Jatim Tertinggi':



Saudara-saudari, ingat produktif bukan hanya berarti bekerja di kantor atau di luar rumah bagi Bapak-Ibu yang bekerja di rumah teruslah bekerja dari rumah. Teknologi dan kreativitas akan memungkinkan kita tetap berkarya dan bekerja bersama. Pada sore hari ini, saya akan menjelaskan salah satu dari protokol kesehatan yang harus sering kita lakukan. Sekali lagi, mencuci tangan dengan baik dan benar penting sekali dilakukan. Kenapa? Karena lebih dari 1.000 jenis kuman, baik itu bakteri, virus, maupun jamur, itu dapat terbawa di tangan kita. Bagi rekan-rekan sejawat dokter dan tenaga kesehatan lainnya yang bekerja di rumah sakit, penelitian menunjukkan bahkan lebih besar lagi potensinya.

Dan tangan kita ini, Saudara-saudari, menyebarkan kuman tersebut. Maka dengan sering menyentuh atau memegang benda-benda yang ada di sekeliling kita, itu bisa saja menulari kita, dan apabila langsung menyentuh mata, hidung, dan mulut kita tanpa mencuci tangan terlebih dahulu, maka dapat dipastikan bakteri dan kuman akibat virus COVID-19 ini akan masuk ke tubuh kita dengan mudah. sejumlah studi menunjukkan bahwa virus COVID-19 dapat bertahan sampai 72 jam di atas permukaan plastik dan stainless steel atau besi tahan karat dan dapat bertahan sekitar 4 jam di atas permukaan tembaga dan kurang dari 24 jam pada kertas karton.

Jadi selalu ingat untuk sering-sering mencuci tangan, karena kemungkinan besar kita bisa menyentuh permukaan tersebut kalau kita berada di luar rumah. Badan Kesehatan Dunia WHO menyarankan mengikuti 7 langkah cuci tangan yang benar yaitu selama sekitar 20 detik. Bapak-Ibu, Saudara-saudari sekalian, Presiden Joko Widodo sering mengingatkan kita semua bahwa kita bisa mengatasi tanda mini dengan bergotong-royong, bersatu, kerja sama melawan COVID-19. Di saat seperti ini, kebersamaan kita diuji, kebersamaan hanya bisa dilakukan jika kita disiplin menjalankan protokol kesehatan dengan ketat. Dan disiplin ini akan menghasilkan perubahan perilaku dengan kebiasaan baru sehingga kita menjadi produktif dan aman dari COVID-19. Mari kita semua mewujudkan kebiasaan baru ini terwujud di banyak tempat seperti tempat ibadah, pasar, sarana perkantoran, stasiun kereta api, bandara dan tempat-tempat lainnya. Saya yakin semua anggota masyarakat akan saling bergotong royong bersatu melawan COVID-19 dan bersatu menyelesaikan krisis kesehatan ini.



Saya juga mau mengingatkan bahwa beradaptasi bukan berarti menyerah, apalagi mengalah, beradaptasi adalah mengubah perilaku dengan kebiasaan-kebiasaan baru sesuai dengan protokol kesehatan. Untuk itu, sering-seringlah mencuci tangan dan tentunya semua pihak dapat membantu mewujudkan kebiasaan baru ini terwujud di banyak tempat seperti tadi ada di tempat ibadah pasar sarana perkantoran dan lain-lain. Sediakanlah tempat cuci tangan dan sabun yang memadai atau jika tidak memungkinkan minimal sediakan cairan antiseptik dengan kadar alkohol sekitar 70 persen.

Gerakan cuci tangan yang masif dan massal ini bukan hanya dapat memutus penularan COVID-19 tapi dapat meningkatkan infrastruktur perilaku hidup bersih sehat kita. karena menurut survei BPS tahun 2019 proporsi populasi perkotaan yang memiliki fasilitas cuci tangan dengan sabun dan air mengalir di Indonesia masih di bawah 80 persen dan angkanya lebih rendah lagi di populasi pedesaan. Maka mari dijadikan gerakan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir gerakan melawan COVID-19 sekaligus membangun sarana kesehatan untuk kemaslahatan semua orang.

Hari ini kami akan kembali menyampaikan kinerja data kesehatan yang kita himpun pada pukul 12.00 WIB pada tanggal 11 Juni 2020 ini adalah data yang bergerak dari tanggal 10 kemarin pada pukul 12.00 WIB. Hari ini kita telah melakukan pemeriksaan spesimen sebanyak 16.702 spesimen. Sehingga total sampai hari ini yang kita periksa adalah sebanyak 463.620 spesimen. Dari pemeriksaan sebanyak ini kita mendapatkan data konfirmasi positif COVID-19 sebanyak 979, sehingga total sekarang ini akumulasi kasus positif kita menjadi 35.295 orang. Kalau kemudian kita teliti lebih lanjut besaran angka ini kita lihat pada beberapa provinsi yang masih cenderung tinggi, di antaranya Jawa Timur hari ini melaporkan ada 297 kasus positif baru meskipun juga dilaporkan ada 112 kasus yang sembuh. Kemudian Sulawesi Selatan hari ini menambahkan kasus konfirmasi positif sebanyak 141 orang dan tidak ada laporan yang sembuh pada hari ini. Kemudian DKI Jakarta 128 kasus baru dan 144 kasus sembuh. Kalimantan Selatan 69 kasus baru dan 36 kasus sembuh. Sumatera Utara 45 kasus baru dan 12 kasus sembuh.



Data selanjutnya dari provinsi ini kita mendapatkan 18 provinsi yang melaporkan kasusnya di bawah 10 bahkan ada 9 provinsi dengan kasus nol, artinya tidak ada laporan kasus baru. Hal-hal yang cukup menggembirakan di antaranya Sumatera Selatan meskipun hari ini melaporkan 42 kasus baru, dilaporkan juga 55 orang sembuh. Kemudian Nusa Tenggara Barat hari ini melaporkan 11 kasus ini lebih rendah dibanding kemarin dan melaporkan kasus yang sembuh ada 44 orang. Kalimantan Barat hari ini tidak ada kasus baru tetapi ada dilaporkan 7 kasus sembuh.

Saudara-saudara, kalau kemudian kita rinci lebih lanjut pada masing-masing provinsi sebagai contoh misalnya Jawa timur, DKI Jakarta, Sulawesi Selatan, spesimen yang kita terima lebih banyak spesimen dari hasil contact tracing. Yang saat ini sangat agresif dilaksanakan oleh dinas kesehatan setempat ini adalah bagian dari arahan yang diberikan oleh Presiden bahwa sumber penularan yang ada di masyarakat harus dicari, yaitu dengan melakukan contact tracing dan kemudian melakukan pemeriksaan.

Sebagian besar dari kasus yang kita temukan dan kemudian positif pada contact tracing adalah kasus yang tanpa gejala atau dengan gejala yang minimal, yang dipersepsikan bahwa yang bersangkutan tidak mengalami sakit apa pun. Inilah pentingnya bahwa kasus ini harus segera kita edukasi untuk bisa melakukan melaksanakan isolasi secara mandiri. Karena, kalau tidak, ini akan menjadi sumber penularan yang ada di tengah masyarakat. Karena itu, kami mengingatkan kembali bahwa pada kasus-kasus tanpa gejala yang sudah terkonfirmasi positif dari pemeriksaan PCR atau melalui TCM harus melaksanakan dan mematuhi protokol isolasi mandiri yang ketat. Kalau tidak, ini akan bisa menjadi sumber penularan untuk masyarakat sekitarnya.

Total kasus sembuh sampai dengan hari ini yang kita rekap adalah 507 orang, sehingga total yang sembuh adalah 12.636 orang, meninggal 41 orang sehingga total yang meninggal sampai dengan hari ini, adalah 2.000 orang. Saudara-saudara, 424 kabupaten/kota telah melaporkan ada kasus positif terkonfirmasi di 34 provinsi. Ini yang harus menjadi perhatian kita, meskipun cukup banyak kabupaten-provinsi yang berada di Indonesia dengan kasus di bawah 10 dan beberapa provinsi yang kecenderungan datanya tidak terlalu signifikan. Artinya berada pada putaran angka itu.

Hanya memang masih ada beberapa provinsi yang kenaikannya cukup tinggi. Oleh karena itu, kita juga masih akan terus melakukan pemantauan terhadap kasus ODP dan total yang sampai sekarang saat ini dilaporkan oleh seluruh provinsi sebanyak 43.414, sementara pasien dalam pengawasan 14.052 orang. Gambaran ini harus kita yakini bahwa upaya kita untuk aman dengan cara menjaga jarak, menggunakan masker, mencuci tangan adalah cara yang terbaik, hindari kerumunan. Karena dari contact tracing yang kita lakukan sering kali kita tidak bisa mengidentifikasi siapa yang kontak dekat dengan dia karena berasal dari kerumunan.



Kita lihat beberapa kejadian kerumunan masyarakat di pasar kemudian di tempat-tempat tertentu ini yang memberikan ruang bagi memungkinkannya proses penularan. Oleh karena itu, menjaga jarak dan menghindari kerumunan sesuatu yang penting, dan dari beberapa data yang kita dapatkan penggunaan masker yang tidak benar juga berkontribusi terhadap penularan ini. Kita masih sering melihat masyarakat menggunakan masker hanya menutup mulut, tidak hidung, bahkan ada beberapa yang kemudian hanya menutup dagunya atau tidak menggunakan secara baik, melepasnya, menyimpannya, atau mencucinya ini juga menjadi beberapa hal yang harus kita lakukan. Saudara-saudara, keprihatinan kita juga bisa kita dapatkan dari adanya anak-anak balita yang terinfeksi ini karena tertular oleh orang dewasa yang memiliki mobilisasi mobilitas yang cukup tinggi di luar rumah.

Oleh karena itu, mari kita bukan hanya berpikir aman untuk kepentingan sendiri, aman tidak tertular, tapi pastikan bahwa kita juga aman untuk lingkungan kita bahwa kita juga aman untuk keluarga kita agar kita tidak menjadi sumber penularan di tengah-tengah keluarga. Kita yakin kita mampu melakukan ini dengan baik dibutuhkan komitmen disiplin dan kebersamaan terus menerus.kita tidak mungkin kemudian berharap orang lain hanya orang lain yang melindungi kita tanpa ada upaya yang sungguh-sungguh bahwa kita pun juga harus melindungi diri kita sendiri. Saudara-saudara, kita meyakini dan kita pasti bisa, kita pasti bisa. Selamat sore, terima kasih.

Halaman 2 dari 2
(idn/idn)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads