Selain itu, Zulkifli menyoroti wacana kenaikan ambang batas parlemen atau parliamentary threshold menjadi 7 persen hingga ke kabupaten/kota. Zulkifli menyebut hal itu menjadi tantangan besar dan akan berusaha mempertahankan angka ambang batas sebesar 4 persen.
"Kita akan menghadapi tantangan yang tidak ringan, Saudara-saudara, tidak mudah. Baru-baru ini Saudara dengar di DPR sedang dirancang Undang-Undang mengenai Pemilu, salah satunya parliamentary threshold. Mereka meminta partai besar 7 persen, dan itu sampai ke daerah. Ini penting. Teman-teman di daerah, tidak ada waktu untuk kita bertengkar lagi, tidak ada waktu kita untuk berleha-leha," tutur Zulkifli.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kongres sekali lagi dengan segala dinamikanya sudah usai. Nanti salah satu usulan partai-partai besar PT atau parliamentary threshold itu 7 persen sampai ke kabupaten, kota, provinsi, semua berlaku. Memang belum, baru rancangan undang-undang. Kita akan berusaha nanti untuk mempertahankan pendapat kita 4 persen itu, Saudara. Perjuangan. Tentu ada semangat partai-partai besar untuk menghabisi partai-partai menengah. Oleh karena itu, kita harus sigap bersama-sama untuk bersatu," lanjut dia.
Dalam kesempatan itu, Zulkifli juga kembali menegaskan posisi PAN terhadap pemerintah. Mantan Ketua MPR itu menegaskan PAN menjadi mitra kritis pemerintah dan akan memberikan kritik yang membangun.
"Bagaimana hubungan kita dengan pemerintah? Saya sudah berkali-kali mengatakan hubungan kita dengan pemerintah adalah mitra kritis, Saudara-saudara. Kita bermitra tapi tetap kritis yang konstruktif. Tujuannya mengoreksi kebijakan-kebijakan pemerintah untuk perbaikan. Kalau dia nggak beres, kita kritisi habis-habisan," pungkasnya.
(azr/hri)