"Tapi kalau ada gubernur yang merasa lebih hebat, atau wali kota, atau bupati, yang merasa lebih hebat dari Presiden, nah itu salah makan obat," imbuhnya.
Sebelumnya, Menko PMK Muhadjir Effendy mengatakan tidak akan ada pelonggaran PSBB, namun yang ada hanya pengurangan PSBB. Hal itulah, menurutnya, yang sedang dikaji pemerintah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang perlu saya tekankan, Pak Presiden menegaskan kembali tak ada itu pelonggaran terhadap PSBB. Bahwa akan ada pengurangan pembatasan, iya. Itu akan dikaji," ujar Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy saat memberi keterangan seusai ratas yang disiarkan akun YouTube Sekretariat Presiden, Senin (18/5).
Berbeda versi, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut ada ketentuan untuk melonggarkan PSBB. Menurutnya, PSBB bisa mulai dilonggarkan jika angka penularan virus Corona di bawah angka 1.
"Saya tidak bisa katakan berapa hari, berapa minggu, saya rasa tidak ada yang bisa mengatakan itu. Tapi kita percayakan pada pendekatan sains, nih. Para epidemiologis ngitung terus, monitor, begitu angkanya 0,7 atau 0,8, kita sudah mulai lega nih dan pada saat itu kita Insya Allah mulai easy, mulai melonggarkan (PSBB)," kata Anies dalam dialog dengan Ben Soebiakto di acara Live Stream Fest Vol 3, Sabtu (16/5).
Saksikan juga video pernyataan Anies yang tegaskan tak ada pelonggaran PSBB di DKI Jakarta:
(rfs/gbr)