Gugus Tugas COVID-19 Jelaskan soal 'Kurva Melandai' di Indonesia

Gugus Tugas COVID-19 Jelaskan soal 'Kurva Melandai' di Indonesia

Danu Damarjati - detikNews
Senin, 11 Mei 2020 12:55 WIB
Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito
Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito (dok. BNPB)

Kurvanya tidak melandai, konteks laju penambahannya yang menurun. Otomatis jumlah kumulatifnya akan menjadi stagnan dan landai. Bila kurva penambahan kasusnya (kasus baru harian, mingguan, atau bulanan) menurun, jumlah total kasus positif COVID-19 juga bakal stagnan karena tidak ada tambahan angka baru lagi.

Wiku lantas membuka kurva khusus untuk DKI Jakarta sebagai contoh. Di Ibu Kota, kurva terpantau naik pada 13 April dan turun pada 4 Mei. Naik atau turunnya kurva juga dipengaruhi faktor jumlah tes.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bisa saja naiknya karena testing-nya yang makin banyak. Maka dari itu melihat tren ini harus tidak boleh hanya harian, tetapi beberapa minggu," kata dia.

Dia lantas membuka contoh dari daerah lain, yakni Jawa Barat, kurvanya menurun dengan bagus, namun naik lagi pada pekan lalu. Pada intinya, membaca landainya laju kurva Corona bukan per hari, namun per pekan. Membaca kurva Corona untuk menarik kesimpulan, apakah melandai atau tidak, juga perlu dicermati sampai tingkat daerah, bukan hanya tingkat nasional.

ADVERTISEMENT
Kurva yang ditunjukkan Gugus Tugas, 11 Mei. (Tangkapan layar akun YouTube Sekretariat Kepresidenan)Kurva yang ditunjukkan Gugus Tugas, 11 Mei. (Tangkapan layar akun YouTube Sekretariat Kepresidenan)

"Inilah yang harusnya menjadi alat navigasi. Satu data ini penting sekali untuk menunjukkan trennya. Nanti apabila terjadi beberapa aktivitas ekonomi dibuka, dasarnya harusnya melihat dari per daerah, bukan hanya nasional," kata Wiku.


(dnu/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads