Cerita Miris ABK WNI Dieksploitasi Kerja 18 Jam Sehari di Kapal China

Round-Up

Cerita Miris ABK WNI Dieksploitasi Kerja 18 Jam Sehari di Kapal China

Hestiana Dharmastuti - detikNews
Senin, 11 Mei 2020 09:13 WIB
-
Ilustrasi (Foto: iStock)

Berikut rentetan pengakuan para ABK WNI itu:

Makan Umpan Ikan Bau-Daging 13 Bulan di Freezer

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keterangan 14 ABK WNI yang selamat itu salah satunya disampaikan oleh pengacaranya yakni Dalimunthe & Tampubolon (DNT) Lawyers

"ABK sering diberi makanan berupa umpan ikan yang berbau sehingga mereka mengalami gatal dan keracunan makanan," kata DNT Lawyers lewat keterangan pers tertulis yang diterima detikcom, Minggu (10/5/2020).

ADVERTISEMENT

Para ABK diberi sajian tidak segar termasuk daging ayam yang sudah berusia setahun lebih di lemari pendingin (freezer). Padahal, ABK dari China diberi makanan yang lebih layak.

"ABK Indonesia diberi makanan berupa sayur-sayur dan daging ayam yang sudah berada di freezer sejak 13 bulan, sedangkan ABK Tiongkok selalu memakan dari bahan yang masih segar yang di suplai dari kapal lain dalam satu grup," kata DNT Lawyers.

Koki China membuat dua pembagian masakan, yaitu makanan khusus ABK China yang seluruhnya menggunakan bahan makanan yang lebih segar dan menggunakan air minum botol, dan bagian kedua adalah makanan khusus ABK Indonesia dengan makanan lama yang tidak segar dan berbau.

Mereka juga tidak boleh komplain bila makanan tidak sesuai dengan agama mereka.

Minum Air Sulingan dari Laut

Selain makanan yang buruk, ABK WNI juga hanya diberi minuman air sulingan dari laut.

"ABK Indonesia hanya diberikan air sulingan dari air laut yang masih sangat asin, sedangkan ABK Tiongkok meminum air mineral dalam kemasan botol. Beberapa penelitian menunjukkan kebanyakan minum asin dapat menyebabkan hipertensi dan jantung," kata DNT Lawyers.

Minuman yang tidak layak ini diduga menjadi penyebab kesehatan ABK WNI memburuk. Ini disampaikan oleh MBC News dalam beritanya yang kemudian viral di Indonesia, berjudul 'Bekerja 18 Jam Sehari... Dibuang ke Laut Jika Meninggal'

Makanan dan minuman yang tidak bergizi itu menjadi asupan tenaga mereka untuk bekerja 18 jam setiap hari. Jika kebetulan pada saat itu tangkapan ikan sedang berlimpah, para ABK harus kerja terus menerus selama 48 jam tanpa istirahat. Selama 13 bulan, mereka tidak pernah sandar karena diduga menghindari pengendusan aparat lantaran mereka melakukan penangkapan ikan ilegal.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads