Pernyataan Lengkap Pemerintah soal 11.587 Positif Corona, Sembuh 1.954 Orang

Pernyataan Lengkap Pemerintah soal 11.587 Positif Corona, Sembuh 1.954 Orang

Tim detikcom - detikNews
Senin, 04 Mei 2020 17:21 WIB
Jubir Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto
Achmad Yurianto (Foto: dok. BNPB)

Selamat sore saudara-saudara sekalian hari ini kami akan kembali menyampaikan progres penanganan pandemi COVID-19 sampai dengan tanggal 4 Mei 2020 dengan cut off data pada pukul 12.00 WIB.

Kinerja ini adalah bagian dari gambaran dari kinerja Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 secara nasional yang kita himpun dan bekerja sama dengan seluruh kementerian dan lembaga kemudian dunia usaha dan seluruh potensi yang ada pada masyarakat yang berada di pusat. Data ini tentunya akan mengalir dari data gugus tugas yang berada di daerah secara berjenjang dan kemudian kita himpun pukul 12.00 WIB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Acuan pelaksanaan tugas dari percepatan untuk membendung penyebaran COVID-19 ini adalah mengacu pada arahan Presiden di antaranya adalah pengujian sampel terus kita laksanakan terus secara masif dan gugus tugas mengupayakan untuk mewujudkan upaya masif ini dengan kemudian bisa mendatangkan reagen untuk pemeriksaan PCR real time yang kita harus impor dari luar negeri. Kita bersyukur bahwa kondisi yang ada sekarang cukup membuat kita mengantisipasinya setidaknya sampai satu bulan ke depan.

Kemudian dari 89 laboratorium untuk PCR real time sudah kita inventarisasi kita persiapkan agar seluruhnya bisa beroperasi. Kemarin kita juga sudah bersyukur menerima cartridge untuk digunakan pada mesin tes cepat molekuler TBC yang resisten obat kita bisa bisa mendatangkan 1.500 cartridge dari rencana kita mengadakan sebanyak 172.000 pada tahapan pertama. Dan ini sudah kita distribusikan untuk memperpendek waktu tunggu pemeriksaan spesimen di antaranya kita kirimkan ke Sukabumi, Banyumas, Kediri, Lumajang, Palangka Raya, Balikpapan, Kendari, Sumbawa, Mimika, Merauke, Yapen, Sorong, Ternate, Tarakan dan Unukan. Sehingga diharapkan di kota tersebut bisa melakukan pemeriksaan sendiri. Sudah barang tentu di fase pertama ini kita memberikan langsung dalam jumlah yang banyak tetap kita sudah mulai untuk mengirimkan agar kemudian digunakan sebagai alat yang harus diawaki oleh personil yang ada untuk bisa melaksanakan pemeriksaan antigen COVID-19 ini dengan menggunakan mesin TCM TBC resisten obat. Ini adalah bagian dari upaya kita untuk meningkatkan jumlah pemeriksaan yang lebih banyak. Lebih masih dan kemudian nantinya akan disertai dengan pelaksanaan isolasi yang lebih ketat.

ADVERTISEMENT

Tujuan dari pemeriksaan ini adalah dalam rangka untuk memprioritaskan pada kasus PDP terutama agar bisa dengan cepat kita tentukan statusnya apakah yang bersangkutan konfirmasi positif atau bukan dari COVID-19 ini. Apabila memang terkonfirmasi positif dari COVID-19 maka dua hal yang harus segera dilaksanakan yang pertama isolasi ketat yang bersangkutan tentunya disertai upaya layanan kesehatan yang komprehensif. Yang kedua dalam rangka pegangan kontak tracing. Ini menjadi penting karena kalau kita tidak bisa segera melakukan isolasi di tengah masyarakat maka tidak menutup kemungkinan bahwa ini akan menjadi sumber penularan baru di tengah masyarakat dan ini adalah bagian dari rantai penularan yang harus kita putus.

Oleh karena itulah ini yang harus kita lakukan di dalam kaitan dengan melaksanakan pemeriksaan secara masif, secara lebih banyak lagi disertai dengan tindakan isolasi. Kemudian yang kedua kita harus mulai merubah perilaku dalam kaitan pelayanan rumah sakit hanya dalam kepentingan konsultasi medis. Yang semula kita mengakses konsultasi layanan medis yang secara langsung ketemu fisik antara tenaga kesehatan yang memberikan konsultasi medis dengan kita. Di era sekarang sudah mulai kita berdayakan di masyarakat bahwa ini bisa kita lakukan dengan cara menggunakan teknologi, dengan cara telemedicine. Ini adalah penting di dalam mengurangi kunjungan ke rumah sakit hanya untuk kepentingan konsultasi medis yang akan memperbesar risiko untuk tertular pada saat perjalanan ke rumah sakit atau saat berada di ruang tunggu rumah sakit.

Oleh karena itu mudah-mudahan ini menjadi sebuah budaya baru yang terus kita tanamkan ke depan sehingga kemudian resiko untuk menjadi tertular in menjadi lebih kecil lagi. Yang berikutnya adalah komunikasi yang efektif yang detail, yang baik dan transparan kepada semua pihak. Tentunya komunikasi ini terkait dengan kinerja pemerintah dan kinerja kita semua di dalam upaya untuk menyelesaikan permasalahan pandemi COVID-19 ini. Kita pahami bahwa dampak dari COVID-19 ini cukup banyak. Tidak hanya berbicara pada bidang kesehatan tetapi juga pada bidang yang lain. Bagaimana jejaring pengaman sosial harus kita berikan dengan baik kemudian data tidak tersedia secara transparan dan kemudian akan menyulitkan kita di dalam pelaksanaannya.

Khusus dalam penyakit ini sudah barang tentu kita semuanya harus tetap mengikuti berita yang benar, informasi yang benar yang bisa dipertanggungjawabkan dari COVID-19 ini. Beberapa akses sudah dibuat oleh pemerintah tinggal kemudian ini yang kita manfaatkan bersama di antaranya adalah covid19.go.id, atau hot line di 119 dengan extension 9, kemudian ada WhatsApp COVID di 081133399000 atau bisa diakses juga di halo kemkes di 1500567. Banyak sekali aplikasi online dan kemudian layanan telemedicine yang ada di jejaring komunikasi kita. Oleh karena itu ini bisa diakses. Dan secara terus menerus, rutin secara langsung TVRI, RRI yang kemudian disebarkan oleh semua televisi dan radio swasta yang lainnya memberikan update tentang COVID-19 ini. Oleh karena itu manfaatkan ini.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads