Revi menyebut beberapa penumpang pulang ke kampung halamannya karena masalah ekonomi. Mereka memutuskan berangkat hari ini karena sudah mengetahui pelarangan mudik besok.
"Saya lihat ada banyak bawa tasnya ada yang 3-4, bawa koper. Jadi banyak yang pengin lama di kampung halaman katanya. Dia (penumpang) bilang sampai 5-6 bulan katanya di sana," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal serupa juga terjadi di Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta Timur. Data per pukul 12.00 WIB siang ini menunjukkan penumpang sudah mencapai 831 orang. Kepala Satuan Operasional dan Kemitraan Terpadu Pulo Gebang, Afif Muhroji, mengatakan lonjakan penumpang naik hingga mencapai 90-100 persen.
Pengendara roda dua dari arah Jakarta juga mulai padati pantura Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Pantauan detikcom sekitar pukul 14.00 WIB, pengendara roda dua bernomor polisi (nopol) wilayah Jabodetabek, Jateng, Yogyakarta, dan Jatim mulai memadati jalur pantura. Perantau ini terpaksa pulang kampung atau mudik dini, sebab kesulitan mencari nafkah di perantauan.
Aman, salah seorang pemudik asal Brebes, Jateng, terpaksa mudik. Aman mengaku kesulitan menafkahi keluarga dan memenuhi kebutuhan pokoknya di tengah pandemi saat ini.
"Ya pedagang di sana. Kondisi seperti sulit buat kita. Pulang kampung, nanti kita lapor ke pihak RT dan desa. Kita harus ikut imbauan pemerintah," kata Aman di perempatan lampu merah Kanggraksan Kota Cirebon, Jawa Barat.
(idn/idn)