Sementara itu, pakar Lingkungan Hidup Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Prabang Setyono, menegaskan kemunculan cacing-cacing itu bukan dari disinfektan yang belakangan disemprot di berbagai sudut wilayah gegara pandemi virus Corona atau COVID-19.
"Kecuali kalau disinfektan disemprot di satu titik dengan jumlah besar mungkin langsung keluar. Tapi ini kejadiannya di berbagai tempat, jadi saya kira bukan," kata Prabang kepada wartawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, cacing akan keluar dari tanah secara alami jika ada perubahan kondisi tanah secara drastis. Dia menyebut peristiwa kali ini berbeda dengan kondisi sebelumnya.
Lalu apakah ini terkait dengan perubahan lingkungan? Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Hari Nugroho menyebut fenomena ini bisa saja faktor perubahan iklim.
"Kalau dari sudut pandang saya, pasti ada perubahan lingkungan sehingga terjadi migrasi besar cacing tanah tersebut. Pancaroba atau perubahan musim mungkin berpengaruh," ungkap peneliti LIPI, Hari Nugroho saat dihubungi detikcom, Minggu (19/4/2020).
Hari yang pernah fokus meneliti cacing dan tawon mengatakan binatang memang memiliki kepekaan yang lebih tentang sesuatu yang terjadi. Namun dia berharap kemunculan cacing itu tidak berkaitan dengan gempa.
Perubahan lingkungan yang bisa jadi penyebabnya, sambung Hari, termasuk iklim sangat berpengaruh. Namun soal perubahan apa lebih detailnya harus diteliti lebih jauh.
"Secara umum menurut saya itu (cacing muncul) merupakan respons terhadap perubahan lingkungan," kata Hari.
Untuk mengetahui penyebab fenomena kemunculan cacing tanah itu, menurutnya perlu dicari tahu perubahan apa yang terjadi di lokasi munculnya cacing. Bisa jadi perubahan musim pancaroba atau ada kegiatan alam lainnya. Untuk mengidentifikasi fenomena ini perlu ada spesimen. Sebab banyak cacing memiliki kemiripan.
Namun, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyodorkan kemungkinan soal kaitan fenomena ini dengan gempa bumi. Ada sejumlah catatan sejarah gempa bumi yang bisa dipakai dasar.
"Isu kemunculan cacing yang dikaitkan dengan akan terjadinya gempa bukan tak berdasar. Beberapa peristiwa gempa merusak di dunia di antaranya memang diawali adanya gejala alamiah berupa kemunculan cacing tanah secara massal," kata Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangannya, Minggu (19/4/2020).