Ambon -
Dua anak buah kapal (ABK) KM Dobonsolo dinyatakan positif dalam pemeriksaan metode rapid test terkait virus Corona (COVID-19). Mereka langsung diisolasi di rumah sakit.
"Kemarin kami melakukan rapid test kepada para ABK KM Dobonsolo. Yang menggunakan rapid test ada dua yang positif. Akhirnya, atas kebijakan semua, kami menurunkan ABK untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Sekarang mereka sudah di diklat kami. Diklat kami ini sekarang salah satu rumah sakit alternatif untuk melihat perkembangan selanjutnya," kata Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Maluku Kasrul Selang, Sabtu (18/4/2020).
Sementara itu, seluruh penumpang KM Dobonsolo dinyatakan negatif di rapid test. Kendati demikian, mereka harus tetap menjalani karantina.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemudian penumpang yang kemarin turun di Ambon itu sejumlah 54 orang itu. Kami harus sesuai prosedur, akhirnya kami pemeriksaan kesehatan melalui rapid test dan alhamdulillah dan puji Tuhan hasil semua negatif," ujar Kasrul.
Pemprov Maluku juga akan berkoordinasi dengan pemkab/pemkot terkait pemeriksaan lanjutan terhadap penumpang KM Dobonsolo.
"Mereka-mereka yang kami periksa ini ada memang ber-KTP Ambon, ada di luar Ambon. Kami akan menghubungi teman-teman di kabupaten yang dituju untuk mereka ini mempersilakan mereka ke kabupaten. Nanti sampai di sana, sesuai kebijakan daerah masing masing untuk mereka meneruskan isolasi atau karantina, tergantung kebijakan pemerintah setempat apakah isolasi mandiri atau terpusat dan seterusnya," ujar Kasrul.
Simak juga video Tetesan Air Mata KSAD Dengar Curhat Perawat Corona Tak Pulang 3 Bulan:
Salah seorang penumpang KM Dobonsolo, Fandika Mara, mengatakan akan tetap menjalani karantina meskipun rapid test menunjukkan hasil negatif.
"Semalam diperiksa hasilnya negatif. Kita mau pulang tapi ikut pemerintah dulu biar lebih bagus. Tujuan ke Bula," kata Fandika di Asrama Haji.
Ambon Akan Terapkan Pembatasan Sosial
Pemprov Maluku akan menerapkan pembatasan sosial dengan mendirikan tiga posko terpadu di pintu masuk kabupaten dan Kota Ambon. Itu dilakukan demi mencegah penyebaran virus Corona.
"Kami juga nanti hari Senin akan melakukan pembatasan-pembatasan sosial. Memang kami tidak satu Pulau Ambon, hanya sebagian Pulau Ambon. Kebetulan di Pulau Ambon ini ada dua kabupaten/kota yang berdekatan Kota Ambon dan sebagian Kabupaten Maluku Tengah. Ketiga pintu masuk dari Maluku tengah ini ada posko terpadu yang akan memeriksa pelintas-pelintas dari kabupaten/kota ini. Untuk itu, kami mengharapkan mendukung kebijakan ini untuk memotong mata rantai COVID-19," kata Kasrul Selang.
Kasrul, yang juga Sekda Maluku, mengatakan kebijakan tersebut dipilih atas pertimbangan sejumlah hal. Dia berharap dukungan dari masyarakat terkait penanganan Corona ini.
"Banyak sekali pertimbangan sebelum mengambil kebijakan ini. Pertama ekonomi dan sosialnya. Kita tahu orang di Kota Ambon berasal sekitar dari Pulau Ambon ini dalam kondisi umat muslim yang mau puasa ini pasti ada yang mau silaturahmi. Kami mengimbau kita tahan dulu sebentar. Ini sangat berat buat kita semua dan sangat berat buat saudara semua, tapi ini hanya memotong mata rantai. Kami perlu dukung dari Saudara semua," ujar Kasrul.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini