Pemerintah kembali mengumumkan adanya penambahan kasus positif virus Corona (COVID-19) sebanyak 316 kasus. Sehingga total kasus positif Corona di RI menjadi 4.557 orang.
"Hari ini kita dapatkan kasus konfirmasi positif sebanyak 316 sehingga total kasus kita menjadi 4.557 orang," ujar jubir pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (13/4/2020).
Yuri juga menyebut ada total 380 pasien sembuh. Terbanyak pasien sembuh ada di Jakarta dengan jumlah pasien 142 orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jatim 73 orang sembuh, kemudian di Sulsel 31 orang dinyatakan sembuh dan di beberapa provinsi lainnya," jelas Yuri.
Berikut ini pernyataan lengkap pemerintah:
Pada sore ini kami akan menyampaikan perkembangan terkini respons pandemi Covid-19 yang kita laksanakan secara tersistematis, sinergi dengan semua pihak yang dikoordinasikan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19.
Saudara sekalian mulai hari ini Kemendikbud telah mulai menayangkan program belajar dari rumah di TVRI untuk semua siswa, guru dan orang tua murid. Ini penting agar proses belajar masih tetap berjalan meski dari rumah. Oleh karena itu manfaatkan kebijakan yang diberikan pemerintah ini dengan sebaik-baiknya agar kita bisa mengisi waktu di rumah dengan hal yang sifatnya produktif. Oleh karena itu tetap di rumah karena ini yang menjadi kunci sukses kita untuk menekan semaksimal mungkin penularan kasus baru akibat interaksi dengan orang tanpa gejala, orang dengan pemantauan yang ada di luar rumah ini menjadi penting karena inilah kekuatan kita.
Kemenkes telah menyetujui permintaan Gubernur Provinsi Banten terkait dengan penerapan PSBB, untuk kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan, dengan demikian maka lengkap sudah seluruh klaster yang berada di Jabodetabek setelah sebelumnya telah ditetapkan PSBB untuk Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Depok, Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi yang sebelumnya didahului PSBB untuk DKI Jakarta. Artinya maka seluruh klaster epidemiologi Jabodetabek sudah dalam sistem yang integral.
Kita harus sadari bersama faktor pembawa penyakit COVID ini adalah orang. Pergerakan aktivitas pergerakan orang yang memungkinkan pergerakan penyakit ini dari satu tempat ke tempat lain. Dan kemudian adanya kelompok masyarakat yang rentan karena tidak bisa melindungi dirinya karena tak menggunakan masker, tak jaga komunikasi lebih dari 2 meter secara fisik. Inilah yang menjadi ruang besar bagi terjadi penularan-penularan di luar rumah sakit.
Oleh karena itu mutlak harus kita batasi aktivitas sosial kita mobilitas sosial kita agar risiko menularkan atau risiko tertular bisa kita tekan semaksimal mungkin. Oleh karena itu hanya satu yang bisa kita lakukan mari bergotong royong mari bertenggang rasa, mari saling melindungi dengan cara mematuhi ketentuan yang telat dibuat Pemda dengan menjalankan PSBB.
Sifat virus corona ini adalah mampu berkembang biak dengan memecah diri, mereplika diri sendiri dan sering kali bermutasi. Oleh karena itu ini sangat rentan apabila orang yang tak patuh untuk tetap tinggal di rumah terpapar berulang-ulang oleh pembawa virus yang lain secara klinis gambaran jumlah virus yang masuk ke dalam tubuh ini kan berpengaruh pada gambaran keluhan klinisnya. Semakin banyak virus yang masuk ke dalam tubuh kita maka akan semakin berat gejala fisik yang akan muncul oleh karena itu sepakat seluruh dunia untuk mengatakan tinggal di rumah agar kemudian paparan virus ini tak semakin hari semakin banyak yang nantinya akan berimplikasi kepada keluhan fisik semakin lama semakin menjelek.
Kita sudah menyaksikan penyebaran virus COVID-19 sejak beberapa minggu terakhir ini demikian cepat demikian banyak ini adalah gambaran nyata bahwa aktivitas sosial kita belum kita batasi dengan baik. oleh karena itu mari bersama-sama kita pahami kita harus sadar bahwa di antara keluarga masyarakat ada keluarga yang rentan yang rentan terinfeksi rentan terpapar oleh virus yaitu mereka yang masih memiliki aktivitas sosial yang sangat aktif masih berada di luar rumah yang kadang tidak penting, akibatnya maka akan terpapar oleh banyak sekali virus yang dibawa oleh orang lain yang kita tidak tahu apakah mereka dalam kondisi sakit atau tidak. Karena gambaran orang dalam gejala sudah dipastikan tidak ada keluhan apa-apa.
Padahal di dalam tubuhnya sudah ada virus atau orang dengan keluhan yang ringan sehingga tak diimpretasikan sebagai sakit. Apabila ini kemudian mengenai para lansia para orang tua yang disertai penyakit bawaan sebelumnya pada kasus hipertensi diabet maka akan dengan cepat kondisinya menjadi memburuk dan inilah yang nanti berkontribusi terhadap penyebab kematian.
Oleh karena itu mari kita lindungi mereka mari kita lindungi siapapun yang rentan dengan cara jangan keluar rumah tetap di rumah saja manakala ada sesuatu yang penting tak bisa ditinggalkan dan harus keluar rumah gunakan masker dan batasi di luar rumah, secepatnya kembali kalau memang sudah tak ada lagi yang dilakukan di luar rumah.
Oleh karena itu imunitas seseorang akan menentukan berat ringannya gejala yang muncul termasuk rentan tidaknya seseorang untuk mendapatkan infeksi virus ini. Istirahat yang cukup makanan yang bergizi, sabar, tenang, istirahat, olahraga yang teratur dan tidak panik ini jadi kunci untuk semua. Gunakan masker jangan menyentuh mata mulut hidung sebelum cuci tangan sampai bersih cuci tangan gunakan sabun dengan air yang mengalir.
kinerja yang kita lakukan sampai saat ini sudah lebih dari 27 ribu sampel, 27 ribu penduduk yang kita periksa untuk PCR real time dari 186 kabupaten/kota yang terindikasi ditemukan kasus. Lebih dari 70 lab sudah kita aktifkan di seluruh RI artinya akses layanan PCR real time sudah lebih merata di seluruh wilayah tanah air.
Kemudian kesungguhan pemerintah untuk melindungi tenaga kesehatan yang merawat pasien COVID ini sudah kita wujudkan salah satunya kita sudah mengadakan lebih dari 800 ribu APD dengan standar medical grid dengan kualitas terbaik oleh karena itu inilah kesungguhan pemerintah agar semua bisa bekerja profesional dan lebih tenang. Lebih dari 20 ribu relawan yang bergabung untuk merespons COVID-19 melalui gugus tugas baik tingkat nasional maupun daerah.
Donasi masyarakat luar biasa dan kami mengapresiasinya karena sudah lebih Rp 196 miliar telah diterima. Terima kasih masyarakat Indonesia dimanapun saudara berada di seluruh dunia dan telah menujukan pada dunia bahwa gotong royong adalah nilai utama budaya kita dan ini akan kita pertahankan karena sifat gotong royong ini yang sedang diuji.
Oleh karena itu dapatkan informasi yang benar agar bisa mengambil sikap yang benar dan menjadi tidak panik. Beberapa layanan informasi sudah kita berikan baik portal covid19.go.id, hotline 119, WA covid-19, Halo Kemkes, maupun layanan aplikasi online, oleh karena itu ini cara bagi kita untuk memahami dengan benar apa sebenarnya COVID-19 ini mudah-mudahan dengan cara ini kita bisa merespons dan bersikap dengan pula dalam menyikapi COVID ini.
Terakhir saya akan menyampaikan kondisi kasus positif yang kita dapatkan per tanggal sekarang. Kita patut bersyukur bahwa sudah ada 380 orang yang sembuh dari penyakit ini, 142 berada di DKI sudah dinyatakan sembuh, Jatim 73 orang sembuh, kemudian di Sulsel 31 orang dinyatakan sembuh dan di beberapa provinsi lainnya, kita harap bahwa sebuah optimisme kita bersama bahwa COVID-19 bisa sembuh, sekali lagi COVID-19 bisa sembuh dan jumlah sembuh bisa bertambah dari waktu ke waktu.
Pada pemeriksaan hari ini kita dapatkan kasus konfirmasi positif sebanyak 316 sehingga total kasus kita menjadi 4.557 orang, yang menjadi sembuh sudah ada 380 orang, yang terpaksa meninggal terhitung dari kemarin ada 26 orang sehingga totalnya 399 orang sebagian dari yg meninggal ini terutama kelompok usia di atas 50 tahun dan memiliki penyakit sebelumnya di antaranya dari data yang kami miliki penyakit tekanan darah tinggi yang sudah bertahun-tahun, penyakit diabetes, kencing manis yang berjalan bertahun-tahun dan beberapa penyakit paru-paru yang kronis semisal asma, bronkitis dan TBC.
Mari optimisme kita gali kita bangkitkan bersama penyebaran masih terjadi oleh karena itu PSBB kebijakan yang harus dipatuhi bukan hanya untuk diketahui tapi harus dijalankan dan dipatuhi insyaallah bulan Ramadhan akan kita hadapi, maka itu mari kita bersama dengan dan bersama kita bisa menjaga kita tetap sehat dan kita bisa hadapi masalah ini dengan baik.
Oleh karena itu tak henti-hentinya mengingatkan, kunci keberhasilan penanganan COVID adalah basis kekuatan masyarakat semua, kekuatan masyarakat untuk saling disiplin, patuh mengingatkan satu sama yang lain, bergotong royong agar tetap berada di rumah menjaga jarak yang mana pada saat komunikasi sosial secara fisik gunakan masker, cuci tangan dengan sabun dan tak melaksanakan perjalanan kemanapun tetap di rumah. Bepergian kemanapun akan mendatangkan risiko yang besar karena mungkin terpapar oleh orang yang sakit tapi manakala kita yang sakit mendatangi orang tua di kampung maka ini akan menyebabkan mereka jadi sakit.
Mari gotong royong dan bersatu lawan COVID, pemerintah punya komitmen, masyarakat kami yakin punya komitmen yang kuat dari tingkat desa sampai RT RW. Kita harus bisa meyakini dalam gotong royong, semangat saling melindungi kita pasti memenangkan peperangan ini melawan COVID, Indonesia pasti bisa.