RUU Ciptaker Tetap Dibahas di Tengah Corona, Formappi: Penyakit DPR!

RUU Ciptaker Tetap Dibahas di Tengah Corona, Formappi: Penyakit DPR!

Mochamad Zhacky - detikNews
Senin, 13 Apr 2020 15:26 WIB
Lucius Carus
Lucius Karus (Foto: Ari Saputra)
Jakarta -

DPR RI tetap melanjutkan proses pembahasan omnibus law RUU Cipta Kerja (Ciptaker). Forum Masyarakat Peduli Parlemen (Formappi) menilai DPR hanya memikirkan kepentingan sendiri di tengah perjuangan masyarakat melawan virus Corona (COVID-19).

"Saya kira ini penyakit DPR yang sudah jadi tradisi selama ini. Mereka (DPR) selalu terlihat gagal untuk menentukan apa prioritas yang mendesak untuk dikerjakan," kata peneliti Formappi Lucius Karus kepada wartawan, Senin (13/4/2020).

"Saya kira ini adalah bukti bagaimana DPR bekerja khususnya dalam menentukan program prioritas yang tidak berdasarkan kebutuhan konkret rakyat, tetapi justru mengacu pada apa yang menjadi keinginan DPR saja," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lucius menegaskan proses pembahasan RUU Ciptaker membutuhkan partisipasi masyarakat, bukan hanya DPR dan pemerintah saja. Namun saat ini, sebut dia, partisipasi masyarakat tidak akan maksimal saat ini karena pandemi virus Corona.

"Di dalam proses pembahasan RUU ada bagian yang tak bisa diremehkan begitu saja, yakni partisipasi publik. Partisipasi publik saat ini tersumbat karena situasi pandemi yang tak memungkinkan publik bisa secara aktif memikirkan apa yang akan diatur dalam RUU Cipta Kerja tersebut. Partisipasi publik itu tak bisa diganti dengan menghadirkan satu dua lembaga yang bisa diklaim mewakili publik melalui RDPU (rapat dengar pendapat umum)," papar Lucius.

ADVERTISEMENT

Apabila DPR tetap ngotot ingin melanjutkan proses pembahasan RUU Ciptaker, Lucius menuturkan hanya akan memunculkan kecurigaan publik. Publik, menurutnya, akan curiga sebenarnya untuk siapa RUU Ciptaker ini.

"Maka. ketika publik lagi fokus dengan Corona, maka ini waktu emas bagi pemerintah dan DPR untuk merealisasikan mimpi membahas kilat RUU Cipta Kerja agar cepat bisa berlaku," sebut Lucius.

"Dan kalau benar, maka sudah terkonfirmasi sebenarnya bahwa misi (RUU) Cipta Kerja ini sesungguhnya bukan untuk pekerja, tetapi bagi pengusaha," sambung dia.

Antisipasi Kelangkaan Pangan, Zulhas Tanam Ketela Saat Corona:

Lucius mengatakan Formappi secara tegas menolak proses pembahasan RUU Ciptaker dilanjutkan di tengah wabah virus Corona. Dia kembali mengingatkan keputusan tetap melanjutkan proses pembahasan akan memunculkan persepsi bahwa RUU Ciptaker sarat akan kepentingan DPR semata, bukan publik.

"Jadi DPR mesti bisa berpikir strategis di saat seperti ini. Kengototan mereka untuk menjadikan prioritas legislasi hanya pada sejumlah RUU kontroversial pada saat yang tidak memungkinkan sekarang ini, justru akan menghidupkan kecurigaan akan kuatnya kepentingan DPR akan hadirnya RUU yang pro kepentingan mereka sendiri," tegas Lucius.

Sebelumnya, Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR Supratman Andi Agtas mengungkapkan, DPR akan menggelar rapat kerja dengan pemerintah untuk memutuskan apakah proses pembahasan RUU Ciptaker akan dilanjutkan atau tidak. Supratman menjelaskan, jika dilanjutkan Baleg dan pemerintah akan membahas lebih dulu klaster yang tidak mendapat penolakan dari publik.

"Langkah awal itu yang akan kita lakukan, kita sepakati, kita akan rapat kerja mendengar dari pemerintah, apakah ingin tetap melanjutkan atau tidak. Itu dulu, mendengarkan penjelasan pemerintah nih. Itu yang pertama," ungkap Supratman kepada wartawan, Kamis (9/4).

"Kaya klaster kemudahan perizinan untuk usaha kecil, menengah, mikro, atau kawasan ekonomi khusus. Kan itu nggak ada (penolakan), itu bagus sekali kan. Saya mendorong itu malah, kalau bisa," imbuhnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads