Sejak saat itu, Simon mulai mengurung diri. Tak berinteraksi dengan siapa pun. Makanan pun diantarkan hanya sampai depan pintu. Dia pun mencuci alat-alat makan sendiri. Obat-obatan yang diresepkan rutin ia minum.
Warga Jakarta ini juga mengaku rajin minum vitamin C, D, dan E. Dia juga minum jus buah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tentunya obat parasetamol karena demam saya terus-menerus tidak turun-turun. Untungnya saya tidak sesak napas," ujar Simon.
Pada 26 Maret, dia mendapat kabar buruk. Ibu mertuanya meninggal setelah beberapa hari dirawat. Ibu mertua Simon harus dikuburkan dengan protap COVID-19 yang sudah ditetapkan.
"Singkat cerita, jam 8 pagi jenazah dibawa ke pemakaman di San Diego Hills. Hanya istri saya dan seorang pendeta dari gereja kami yang menyusul untuk melaksanakan penguburan. Saya sendiri tidak bisa mendampingi istri saya karena saya masih demam tinggi dan self-isolated. Hancur hati kami melihat kondisi seperti ini," katanya.
Singkat cerita, beberapa hari kemudian demam Simon tak kunjung turun. Hasil swab datang dan Simon dinyatakan positif Corona, begitu juga istrinya. Namun anaknya negatif.
Simon mengaku istrinya tak mengalami gejala apa pun. Dia pun masih beraktivitas seperti biasa. Simon pun yakin bahwa ujian tersebut bisa dilewati, dan dia serta istrinya bisa sembuh.