Ternyata 'Corona Tak Kuat Panas-Lembap' Digolongkan WHO sebagai Mitos

Ternyata 'Corona Tak Kuat Panas-Lembap' Digolongkan WHO sebagai Mitos

Danu Damarjati - detikNews
Jumat, 03 Apr 2020 14:43 WIB
Menko Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan saat wawancara untuk detikcom di acara Blak-blakan, Kamis (19/7).
Menko Luhut Pandjaitan mengatakan Corona tak tahan panas dan lembap. (Rachman Haryanto/detikcom)

Mitos sebaliknya

Bila di Indonesia ada mitos 'Corona bisa mati dengan panas sinar matahari', di lain tempat berkembang mitos yang berbunyi sebaliknya. Mitos itu berbunyi cuaca dingin dan salju bisa membunuh SARS-CoV-2. WHO menegaskan hal itu tidak benar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Cuaca dingin dan salju tidak bisa membunuh virus Corona jenis baru. Tak ada alasan untuk mempercayai bahwa cuaca dingin dapat membunuh virus Corona baru atau penyakit lainnya. Suhu tubuh manusia normal adalah sekitar 36,5 derajat Celcius hingga 37 derajat Celcius, bagaimanapun suhu cuaca di luarnya," tulis WHO.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, Luhut Pandjaitan berbicara tentang hal ini dalam rapat koordinasi yang disiarkan lewat akun YouTube Sekretariat Presiden, pada Kamis (2/4). Luhut mengatakan virus SARS-CoV-2 tidak akan tahan panas dan lembap.

"Dari hasil modelling kita yang ada, cuaca Indonesia, ekuator ini yang panas dan juga humidity (kelembapan) tinggi, itu untuk COVID-19 ini nggak kuat," ujar Luhut.

Pada Rabu (17/3), Mendagri Tito Karnavian juga berbicara mengenai tema virus Corona vs panas sinar matahari. Dia mengimbau masyarakat tidak panik menghadapi pandemi ini. Penularan COVID-19 bisa dicegah, antara lain dengan sinar ultraviolet dari sinar matahari.


(dnu/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads