Jakarta -
Keris Pangeran Diponegoro telah dikembalikan Belanda ke Indonesia. Namun pro-kontra muncul. Ada yang mengatakan ini bukan Keris Kiai Naga Siluman. Anggota tim verifikator penelitian Keris Diponegoro menunjukkan bukti berupa wujud Naga Siluman di keris ini.
Anggota Tim Verifikasi Keris Pangeran Diponegoro, Sri Margana, adalah orang yang memeriksa apakah penelitian yang dilakukan untuk mengecek keris tersebut merupakan penelitian akurat atau tidak. Berdasarkan data yang tersedia, Sri Margana yakin keris yang dibawa ke hadapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu adalah Keris Kiai Naga Siluman.
Deskripsi keris ada pada arsip dari Sentot Alibasyah Prawiradiredja. Surat berbahasa Jawa itu dibuat Sentot pada Mei 1830, namun ditemukan baru pada 2017, dilengkapi terjemahan dan catatan dari Raden Saleh berbahasa Belanda di sebelah kanan tulisan asli Sentot. Raden Saleh yang menyaksikan langsung keris itu menambahkan deskripsi fisik keris tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Raden Saleh memberi catatan dalam Bahasa Belanda, dituliskannya bahwa keris Naga Siluman itu punya luk berjumlah 11," kata Margana kepada detikcom, Selasa (10/3/2020).
Luk adalah keluk atau lekukan pada keris. Margana menunjukkan foto dari Keris Kiai Naga Siluman. Jumlah luk-nya memang ada 11.
Foto penampakan ornamen Naga Siluman ada di halaman berikut:
Selanjutnya, dia menunjukkan penampakan Naga Siluman pada keris itu. Dia menyebut Naga Siluman berbeda dengan naga yang terdapat pada keris Nagasasra biasanya. Bila keris Nagasasra berwujud naga bermahkota, maka Naga Siluman tidak bermahkota.
"Bentuk Naga Siluman ini adalah naga yang punya tangan, seperti naga China, tanpa mahkota, memiliki rambut panjang mirip singa. Bagian punggungnya terdapat semacam sirip," tutur Margana, sejarawan asal UGM ini.
Raden Saleh menyebutkan ornamen Naga Siluman ini dilapisi emas. Namun kini, prada emas itu kebanyakan sudah hilang, tinggal tersisa di bagian-bagian tertentu.
Naga Siluman di Keris Kiai Naga Siluman milik Pangeran Diponegoro. (Dok. Pribadi) |
"Penceritaan ciri fisik itu jelas sekali (pada tulisan Raden Saleh)," kata Margana.
Margana menyatakan bahwa dia adalah sejarawan, bukan ahli keris atau empu keris. Namun dia mengerti kebanyakan keris dari Yogyakarta yang disimpan di Belanda ber-dhapur (rancang bangun) Nagasasra, dilengkapi wujud ornamen naga bermahkota. Namun sebagian keris ber-dhapur Nagasasra itu mempunyai karakter spesifik Naga Siluman.
"Nah, keris Naga Siluman juga sama. Jadi dhapur-nya adalah dhapur Nagasasra, tapi karakteristik yang membuat saya yakin itu Naga Siluman adalah pada bagian ganja (pangkal bilah keris) ada gambar Naga Siluman," kata Margana.
Sri Margana, sejarawan UGM, verifikator Keris Kiai Naga Siluman. (Dok. Pribadi) |
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini