Namun, kepala sekolah mencoba mengelak. Sang ortu siswa lalu mengambil batu bata. Tak selesai di situ, ortu siswa tersebut juga memperlihatkan pistolnya.
"Dielak-elak sama kepsek. diambil batu bata, stok pramuka, dihantamnya ke kepsek, tapi tak kena. Tapi dia ancam waktu itu. Dia ngangkat bajunya, nampaklah pistolnya, 'macam-macam kamu saya tembak'" ujar Lukman menirukan ancaman ortu siswa itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah itu, kepsek bersama wali guru mendatangi kepala desa. Kepala desa beserta tokoh masyarakat lalu mengambil langkah penyelesaian pada malamnya dengan mengumpulkan semua pihak, termasuk ortu siswa itu.
"Tapi malah ngancam lagi. Akhirnya karena situasi nggak memungkinkan, pertemuan itu dibatalkanlah. Ada pengaman desa di situ, disarankan pak kepsek melarikan dulu lah menghindari," tuturnya.
(idh/jbr)