Kemen PPPA soal Komentator Bola Body Shaming ke Penonton: Rendahkan Perempuan

Kemen PPPA soal Komentator Bola Body Shaming ke Penonton: Rendahkan Perempuan

Zunita Putri - detikNews
Senin, 09 Mar 2020 07:52 WIB
Ilustrasi Body Shaming
Foto: dok. ThisTemporary

Dia juga mengimbau agar kejadian seperti itu tidak terulang. Dia juga meminta agar komentator atau siapapun yang bekerja di media dan dilihat publik sebaiknya memberi contoh baik dan mengedukasi penonton.

"Next time nggak bisa begitu, karena anda menjadi seorang komentator itu berarti didengar oleh pemirsa, mustinya berikan komentar educated, misalnya dengan melihat kebahagiaan orang bersorak sorai bukan menyasar ke body perempuan. Karena nggak ada relevansinya sama sekali, dan nggak berikan pendidikan malah membuat komentar mengarah body shaming seseorang," tegasnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, ada video viral yang diunggah netizan terkait dua pria yang merupakan host dan komentator pertandingan berkomentar soal sekelompok suporter perempuan yang sedang meloncat-loncat. Komentar keduanya menuai kecaman dari netizen karena dianggap melecehkan, apalagi disampaikan sambil tertawa.

Penelusuran detikcom, penggalan video yang viral itu merupakan pertandingan yang mempertemukan Persita Tangerang melawan PSM Makassar. Pertandingan tersebut digelar pada Jumat (6/3).

ADVERTISEMENT

Atas hal ini, host/komentator tersebut pun akhirnya menyampaikan permintaan maaf. Permintaan maaf ini, disampaikan melalui video yang diposting di akun instagram pribadi @rama_sugianto. Video tersebut terlihat lebih dari 32 ribu kali ditonton.

"Saya pribadi sekali lagi mohon maaf sebesar besarnya atas segala kesalahan, dan segala khilaf saya kepada seluruh pecinta sepakbola Indonesia. Ini jadi pelajaran berharga buat saya, insyallah ke depan tidak akan terulang lagi," tulis Rama.


(zap/dwia)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads