7 Februari 2020
Penelusuran detikcom
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jumat (7/2), detikcom menelusuri jejak pohon dari Monas itu. Pihak UPK Monas sebelumnya memberikan informasi bahwa pohon-pohon tersebut dibawa ke gudang Sudin Kehutanan di Pulogadung, Jakarta Timur. Nyatanya setelah tempat itu disambangi, pohon yang dimaksud tidak ada.
Pencarian informasi berlanjut ke kantor Kecamatan Pulogadung dari dinas terkait. Di tempat tersebut, Kepala Satuan Pelaksana Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Kecamatan Pulogadung tidak berada di lokasi.
![]() |
Hasil pencarian terhadap 191 pohon-pohon yang ditebang di kawasan Monas ini berlanjut ke gudang Sudin Kehutanan yang berada di wilayah Cipayung, Jakarta Timur. Ditemukan beberapa batang pohon berserakan di area belakang gudang, namun ini bukan berasal dari Monas melainkan dari Bambu Apus Jakarta Timur.
Pencarian kemudian dilanjutkan ke Taman Bibit Dinas Pertamanan dan Hutan DKI Jakarta di daerah Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Di lokasi lagi-lagi tidak ditemui tanda-tanda pohon-pohon yang ditebang di Monas dibawa ke lokasi ini. Singkat cerita, misteri pohon dari Monas itu masih belum terpecahkan.
Revitalisasi dilanjut
Sejak Jumat (7/2) Sekda DKI menyatakan Sekretariat Negara (Setneg) telah mengeluarkan surat rekomendasi agar revitalisasi Monas dilanjut. Maka pada Senin (10/2), proyek revitalisasi Monas bergeliat lagi. Alat-alat berat aktif lagi di sisi selatan Monas.
13 Februari 2020
Pemprov DKI: Pohon biasa jadi furnitur
Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Pertanahan (CKTRP) DKI selaku penanggung jawab revitalisasi Monas menyebut 191 pohon yang ditebang menjadi milik UPK Monas. Kadis CKTRP Heru Hermawanto menyebut biasanya kayu-kayu tersebut dimanfaatkan untuk menjadi furnitur.
"Kalau itu biasanya disimpan atau dimanfaatkan untuk membuat bangku atau furnitur," ucap Heru kepada wartawan di gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (12/2/2020).