24 Januari 2020
Pemprov DKI Janji Berperi-kepohonan
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kontroversi penebangan pohon semakin menyeruak ke pembicaraan publik, setelah sebelumnya revitalisasi Monas itu sendiri yang juga sudah mengandung kontroversi. Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Saefullah tampil dan berjanji proyek revitalisasi Monas mengedepankan hak pepohonan.
"Pada sisi (revitalisasi Monas) nanti ada tanaman dan pada waktunya nanti kita akan mengundang semuanya bagaimana Pemprov DKI mengelola rasa perikepohonan," ujar Sekda Premprov DKI, Seafullah di Balai Kota DKI, Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (24/1/2020).
![]() |
Pemprov DKI tanam pohon baru
Sekda DKI Saefullah mengatakan sekitar area pepohonan yang sempat ditebang kemarin akan kembali hijau, penanaman mulai dilakukan. Pohon yang baru ditanami di sisi timur dan barat pohon yang ditebang.
"Kemarin memang ada beberapa pohon yang kita kelola (ditebang). Sekarang pohon itu sudah kita tanam di sisi barat ada 55 pohon, di sisi timurnya ada 30 pohon sudah kita tanam. Jadi kalau ditanya bagaimana rasanya, rasanya sama perasaan saya dan teman-teman," ucap Saefullah
27 Januari 2020
Setop sementara
Misteri hilangnya pohon di Monas sebetulnya tak bisa dipisahkan dari polemik izin revitalisasi Monas. Sejak 22 Januari, Kemensetneg mengaku belum menerima pengajuan izin revitalisasi kawasan Monas dari Pemprov DKI. Ada pula polemik tentang aturan cagar budaya yang menyertai isu panas ini, soalnya kawasan Monas ini bakal dijadikan sirkuit Formula E.
"Karena itu (izin) jelas belum ada, ada prosedur yang belum dilalui ya kita minta untuk disetop dulu," ujar Pratikno di Kementerian Sekretariat Negara, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Senin (27/1).