Kegagalan jagoan yang didukungnya merupakan "kekalahan" pertama Amien di arena kongres. Dalam tiga kongres sebelumnya doktor ilmu politik lulusan Universitas Chicago, Amerika Serikat itu berhasil mengantarkan tiga kandidat berbeda sebagai pemimpin partai berlambang matahari putih itu.
Tercatat Soetrisno Bachir pada 2005, Hatta Rajasa pada 2010, dan bahkan Zulhas sendiri pada 2015 mendapat restu dari mantan guru besar ilmu politik Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini karena pengaruh Amien Rais semakin lama akan memudar juga," ujar peneliti politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Wasisto Raharjo Jati. Dia menyebut, salah satu alasannya karena faktor usia. "Selain itu visi Amien Rais tak lagi mencerminkan politik reformis yang jadi ciri khas PAN."
Wasisto menilai cukup banyak kader PAN justru gerah akan tindak tanduk tokoh seniornya itu. Pasalnya Amien acap kali menggunakan nama partai untuk kepentingan manuver politik pribadi. "Jadi perlawanan Amien terhadap Kongres PAN ini akan berujung tanpa hasil," ujar Wasisto.
Video yang diunggah menurut Wasisto merupakan usaha Amien untuk menunjukkan dirinya masih punya pengaruh. "Namun seperti halnya video-video sebelumnya yang cenderung tendensius dan hiperbolik, tidak berdampak apapun, malah justru memalukan PAN," katanya.