Insiden penyerangan AEON Mall Jakarta Garden City (JGC) Cakung, Jakarta Timur, berbuntut panjang. Pasca kejadian itu, polisi menangkap puluhan orang dan 8 orang di antaranya ditetapkan sebagai tersangka.
"Kami melakukan investigasi, upaya-upaya penyelidikan oleh tim terpadu Polres Jaktim, sehingga berhasil diamankan 23 orang. Dibawa ke Polres Jaktim dan dilakukan pemeriksaan dan ditetapkan 8 orang sebagai tersangka," kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Suyudi Ario Seto kepada wartawan di Polres Jaktim, Matraman, Jakarta Timur, Rabu (26/2/2020).
Kedelapan tersangka itu dijerat dengan Pasl 170 KUHP jo Pasal 160 KUHP dan atau Pasal 460 KUHP tentang pengeroyokan secara bersama-sama terhadap barang atau orang. Para pelaku terancam 5 tahun penjara akibat perbuatannya itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Delapan tersangka itu adalah HR (17), SA (16), AAS (15), FAS (16), DA (16), AB (15), Adek Wahyudi (20), dan Ilham Firmansyah (22). Para tersangka selanjutnya dilakukan penahanan. Khusus 6 tersangka anak di bawah umur, mendapat perlakuan khusus sesuai Undang-Undang Perlindungan Anak.
Suyudi mengatakan pihaknya berkoordinasi dengan Bapas terkait penanganan terhadap 6 tersangka anak di bawah umur ini. Penahanan terhadap keenam anak juga tidak dilakukan di Polres Jakarta Timur, melainkan dititipkan di balai rehabilitasi anak 'Handayani' Jakarta Timur.
"Tentunya karena menyangkut anak, perlakuan penyidikannya secara khusus ya kita akan libatkan pihak Bapas, orang tua dan dititipkan sementara di Handayani untuk proses lebih lanjut," tutur Suyudi.
Proses hukum terhadap tersangka anak-anak juga tidak sama dengan terhadap tersangka dewasa. Polisi mengedepankan diversi hukum dalam menangani tersangka anak ini.
"Kalau dalam waktu yang ditentukan 7 hari ke depan perlu adanya proses diversi akan dilakukan oleh penyidik," imbuhnya.
Suyudi menambahkan, timnya bersama Polres Jakarta Timur masih terus mengembangkan kemungkinan adanya provokator dalam kasus tersebut. Polisi juga masih mendalami apakah ada pihak-pihak yang menggerakkan massa dalam kejadian itu.
"Lagi didalami, kemungkinan ada yang menyuruh mereka melakukan. Ini baru kemarin, kan banyak nih yang melakukan, kita ambil yang paling penting dulu nih. Dari CCTV itu kita ambil lalu dikembangkan," ucapnya.
Sementara itu, Kapolres Jakarta Timur Kombes Arie Ardiyan mengatakan, 8 tersangka ini memiliki peran masing-masing.
"Tersangka Adek, SA, dan HR, adalah pelaku yang merusak CCTV," kata Arie Ardiyan.
Adek memukul kamera CCTV dengan batang aluminium. Sedangkan HR memukul kamera CCTV dengan sepotong kayu.
Sementara itu, tersangka SA juga menyerang sekuriti mal. Arie mengatakan pelaku SA melempar lempengan plastik, traffic cone hingga tanaman ke sekuriti mal. "AAS melempar sekuriti dengan batu," lanjut Arie.
Penyerangan kepada sekuriti mal juga dilakukan pelaku Ilham. Ilham menendang dan melempar benda-benda ke sekuriti.
Tiga pelaku lainnya, yakni FAS, DA, dan AB, disebutnya juga menyerang sekuriti mal. Namun peran lain ketiga tersangka adalah orang yang merusak fasilitas publik.
Arie mengatakan tersangka FAS, DA, dan AB adalah pelaku yang melemparkan benda ke AEON Mall JGC Cakung dan merusak taman.
"Dan ini masih dilakukan pendalaman-pendalaman lainnya. Bisa kemungkinan ada pelaku lain," tutur Arie.
Sejumlah barang bukti disita polisi dalam kasus ini. Barang bukti itu adalah 3 kamera CCTV dalam kondisi rusak, 1 aluminium, 1 batang besi, 1 mesin print karcis parkir dalam kondisi rusak, kaca, rekaman CCTV, pagar, tembok, portal parkir AEON Mall yang dirusak, 3 batang bambu, pot, pecahan lambang ojek online, 1 kayu, 1 palu, dan plang 'stop'.
"Ada kaca-kaca beberapa konter pecah, ada pelayanan parkir dirusak. Ini ada palang parkir, ada beberapa pecahan kaca. Ada batu-batu digunakan untuk melempar," ungkap Arie.
Lebih lanjut, Arie Ardiyan menyampaikan motif penyerangan para warga adalah aksi spontanitas. Adapun, massa yang menyerang mal tersebut merupakan warga Kampung Rorotan, Kampung Kayu Tinggi dan Kampung Tambun Rengas.
Warga menyerang AEON Mall Jakarta Garden City lantaran merasa kesal karena permukimannya terendam banjir. Warga menuding air dari waduk di Jakarta Garden City yang mengakibatkan banjir di permukiman warga.
"Terkait dengan kemarin, di mana ada beberapa warga dari beberapa RW datang ke management JGC, mereka di sana mengadukan terkait pengelolaan air yang ditampung di waduk JGC. Di mana mereka menganggap pengelolaan tidak optimal, sehingga ketika air di waduk JGC meluap--kita tahu kemarin juga ditambah curah hujan tinggi--mereka beranggapan bahwa air mengakibatkan banjir di beberapa RW di sekitar JGC," jelas Arie.
Terkai permasalahan tersebut, Arie mengatakan sudah ada solusi. Pihak AEON Mall Jakarta Garden City sepakat membuat sodetan untuk mengalirkan air dari waduk ke Banjir Kanal Timur (BKT).
"Kemarin ada action langsung dari pemerintah kota dan juga dari JGC, udah didatangkan alat berat untuk meminimalisir, mengalirkan volume debit air yang ada di waduk JGC," tutur Arie.
Warga yang kesal kemudian melakukan perusakan di mal tersebut. Akibat kejadian ini, pos sekuriti, pos parkir dan kaca-kaca tenant di mal tersebut hancur dirusak masa. Saat ini polisi masih mengembangkan kasus tersebut.