Polisi menangkap pria bernama Rafli, pelaku yang mem-bully pria berinisial A (38) di Tanah Kusir, Jakarta Selatan. Apa motif pelaku melakukan bully tersebut?
"Ini kekecewaan dari pernikahan saya, perpisahan juga," ujar Rafli saat ditanya wartawan di Polres Jaksel, Jl Bendi Raya, Tanah Kusir, Kebayoran Lama, Jaksel, Senin (24/2/2020).
Pelaku kemudian mengatakan dirinya menghargai upaya polisi. Dia lalu menyebut adanya bendera China di Natuna.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan ditambah lagi dengan--satu kata atas nama kepolisian dan saya hargai junjung tinggi--dan saya tidak ingin kepolisian sakit hati atas kejadian viral dan atas bendera China di Natuna sekalipun," katanya.
Sementara itu, Kapolres Jaksel Kombes Budi Sartono mengatakan pihaknya masih mendalami soal motif pelaku. Polisi masih akan mendalami keterangan pelaku karena jawabannya tidak nyambung.
Tonton juga 'Tanya Jawab dengan Psikolog soal Tekanan Sosial dan Bunuh Diri':
"Ya ini masih kita dalami yang pasti dari pelaku keterangannya masih simpang siur dan bahasanya masih ada ketidaksesuaian," kata Budi.
Pelaku diamankan setelah muncul video viral. Dalam narasinya, disebutkan korban bully adalah pria berkebutuhan khusus.
Namun polisi telah memeriksa korban. Polisi memastikan korban bukan orang berkebutuhan khusus.
"Waktu saya minta keterangan normal saja, ternyata yang disangka difabel ternyata normal dan lulusan universitas beken di Jakarta," imbuh Budi.
Saat ini pelaku masih diamankan di Polres Jakarta Selatan. Polisi masih akan mendalami keterangan pelaku malam ini.