Polisi menangkap Rafli, pria yang mem-bully seorang pria berinisial A (38) di Tanah Kusir, Jakarta Selatan. Selain memaki korban dengan rasis, pelaku sempat memukul korban.
"Korban saat itu berjalan kaki dari Pasar Kebayoran Lama menuju rumahnya dan langsung mengatai korban dengan bahasa ujaran kebencian berdasarkan suku, ras, dan agama. Korban berusaha kabur dan tetap dikejar dan pelaku sempat memukul dengan tangan," kata Kapolres Jaksel Kombes Budi Sartono kepada wartawan di Polres Jaksel, Jl Wijaya II, Kebayoran Baru, Jaksel, Senin (24/2/2020).
Budi mengatakan korban dipukul satu kali oleh pelaku. Korban saat itu langsung lari dan meminta tolong warga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dipukul sekali saja dan korban kabur, kemudian ditolong bapak-bapak," imbuh Budi.
Peristiwa itu terjadi di Jl Bendi Raya, Tanah Kusir, Kebayoran Lama, Jaksel, Minggu (23/2) lalu. Saat itu korban sedang berjalan kaki dan bertemu dengan pelaku.
Korban sempat dipukul hingga meminta pertolongan warga. Namun pelaku terus membentak-bentak korban.
Tonton juga 'Tanya Jawab dengan Psikolog soal Tekanan Sosial dan Bunuh Diri':
"Saat itu korban dibantu oleh seorang orang tua yang sedang lewat dan dibonceng pulang," lanjut Budi.
Kejadian itu sempat direkam video oleh warga. Dalam narasinya, disebutkan bahwa korban adalah pria berkebutuhan khusus.
Namun polisi menyebut korban normal. Korban bahkan seorang lulusan sarjana dari sebuah universitas terkemuka di Jakarta.
"Waktu saya minta keterangan normal saja, ternyata yang disangka difabel ternyata normal dan lulusan universitas beken di Jakarta," imbuh Budi.
Video viral itu kemudian diselidiki oleh polisi. Polisi pun menangkap pelaku bernama Rafli.