Makassar -
Tepat di seberang tembok pembatas kampus II UIN Alauddin Makassar, terdapat sebuah gang sepanjang sekitar 800 meter dan lebar 1,5 meter. Gang yang mirip dengan lorong labirin ini belakangan ramai di media sosial usai seorang mahasiswi berinisial IR (21) mengaku menjadi korban pelecehan seksual begal payudara di sana.
Kampus II UIN Alauddin Makassar terletak di Kelurahan Samata, Gowa, Sulawesi Selatan. Gang yang berada tepat di samping tembok pembatas kampus tersebut memang menjadi akses jalan utama menuju puluhan rumah kos tempat ratusan mahasiswa dan mahasiswi UIN Alauddin Makassar menyewa tempat tinggal.
Korban IR mengatakan, ia menjadi korban begal payudara saat melintas menggunakan sepeda motor di gang tersebut pada Rabu (19/2) sekitar pukul 18.30 Wita. Meski gang sudah gelap gulita, IR mengaku tidak ragu melintas karena merasa belum larut malam.
Namun baru berkendara sekitar 200 meter ke dalam lorong gang, IR mengaku berpapasan dengan seorang pria yang langsung memanggil-manggil namanya. IR mengatakan sempat cuek saat mendengar panggilan pria tersebut.
"Berpapasan dulu (dengan pelaku), sesuai pendengaranku saya merasa dipanggil. Kayak namaku kudengar dia panggil," ujar IR saat ditemui detikcom di Kampus II UIN Alauddin Makassar, Jumat (21/2/2020).
"Saya sempat tidak hiraukan tapi karena berulang kali kukira mi kenalanku," imbuhnya.
IR lantas menghentikan kendaraannya hingga pria dimaksud mendekat. "Saya buka kaca helmku, saya ndag kenal jadi saya bilang salah orangki," ujar IR.
Gang sempit lokasi puluhan mahasiswi UIN Makassar jadi korban begal payudara. (Hermawan Mappiwali/detikcom) |
Pria berciri-ciri tinggi sekitar 170 sentimeter itu disebut IR memakai kaus merah berlengan panjang warna hitam serta mengenakan celana jins dan helm. Menurut IR, pria itu sempat kembali ke motornya sebelum pria dimaksud secara tiba-tiba kembali mendekati IR.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Simak Video "Tertangkap! Ini Wajah Pelaku Begal Payudara yang Viral di Bekasi"
[Gambas:Video 20detik]
"Mungkin karena merasa sepi, dia balik lagi dia
bilangmi 'kupegang dulu
payudarata', sontak kugas
poll motorku sambil histeris tapi dia sempat pegang pundakku, hampir
mi napegang," ujar IR.
Setiba di kamar kos rekannya, IR mengaku gemetar dan trauma. IR dan rekannya, HL (21) kemudian sepakat membuat
posting-an di media sosial untuk memperingatkan mahasiswi lainnya yang kerap melewati gang tersebut.
"Sebenarnya anak-anak yang ngekos di belakang kampus ada grup WhatsApp-nya. Penghuni grupnya ratusan dan kebanyakan mahasiswi. Setelah saya posting pengalamannya temanku, ternyata banyak mahasiswi lain yang merespon karena pernah jadi korban juga," ujar HL.
"Terus karena ternyata banyak yang jadi korban, kubikin mi grup khusus, sampai sekarang ada 10 orang yang mengaku jadi korban," ujar HL.
HL pun memperkenalkan KR (23), mahasiswi yang ternyata juga pernah menjadi korban. KR mengatakan ia mengalami insiden pelecehan seksual begal payudara pada Januari 2020.
"Malam juga kejadiannya, habis magrib. Tapi waktu itu saya lagi jalan kaki sama temanku. Ceritanya juga mau pergi menginap di kos teman di belakang kampus," kata KR.
"Pelaku pakai motor, saya tidak lihat mukanya tapi menurutku dia tinggi. Tiba-tiba saja dia pegang (payudara korban) dari atas motor, habis itu kumaki-maki, dia santai ji pergi. Tapi sebenarnya saya dan temanku waktu itu ketakutan juga, saya paksakan ji saya teriaki itu pelaku," katanya.
HL sempat memperlihatkan grup WhatsApp khusus bagi sejumlah korban. HL mengatakan dia telah berkenalan langsung dengan sebagian korban. Sedangkan sebagian korban lainnya masih sebatas berkenalan via percakapan media sosial.
"Karena banyak yang lagi di kampung. Tapi mereka mengaku pernah menjadi korban semua," katanya.
Terkait insiden ini, polisi dari Polres Gowa dan Polsek Somba Opu turun tangan menyelidiki dengan meminta keterangan korban.
"Pastilah kita selidiki. Sementara dalam penanganan, siapa pelakunya, kita upayakan ditangkaplah," ujar Kasubag Humas Polres Gowa AKP Mangatas Tambunan saat dimintai konfirmasi terpisah.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini