Kantor Diduduki Paksa, Bank Mandiri Akan Polisikan H Podda

Kantor Diduduki Paksa, Bank Mandiri Akan Polisikan H Podda

Ahmad Toriq - detikNews
Selasa, 18 Feb 2020 15:20 WIB
Sejumlah warga menduduki kantor Bank Mandiri Sidrap. Mereka meminta uang nasabah yang hilang dikembalikan (Hasrul Nawir/detikcom)
Foto: Sejumlah warga menduduki kantor Bank Mandiri Sidrap. Mereka meminta uang nasabah yang hilang dikembalikan (Hasrul Nawir/detikcom)
Jakarta -

Bank Mandiri berencana melaporkan Haji Podda ke pihak kepolisian terkait pendudukan paksa kantor cabang di Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan (Sulsel). Pihak Bank Mandiri akan memastikan dahulu situasi di kantor cabang Sidrap hari ini.

"Kami akan melaporkan H Podda ke polisi karena tindakan kriminal sepihak menduduki tempat orang. Hari ini, kami lihat perkembangannya kalau masih ada pendudukan," kata Corsec Bank Mandiri, Rohan Hafas, kepada detikcom, Selasa (18/2/2020).

Akibat pendudukan paksa tersebut, kantor cabang di Sidrap sempat ditutup sejak Senin (17/2) kemarin. Dia mengatakan kantor tersebut pun masih tutup hingga hari ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Per tadi pagi tutup. Akan kita laporkan ke polisi setempat," kata Rohan.

Sebelumnya, Podda membawa ratusan orang ke Kantor Unit Bank Mandiri di Sidrap, pada subuh kemarin. Mereka sempat menginap di lokasi tersebut.

ADVERTISEMENT

Podda datang ke kantor Bank Mandiri Sidrap karena uang Rp 2 miliar dari rekening istrinya, Gusnani, hilang. Dia mengatakan akan bertahan di lokasi hingga uangnya dikembalikan.

"Saya datang untuk meminta uang saya kembali sebesar Rp 2 miliar lebih. Menurut informasi Bank Mandiri, itu uang keluar sesuai dengan prosedur internal bank. Kalau sesuai kenapa pemilik uang tidak dikonfirmasi ke istri saya selaku pemilik rekening?" kata Podda saat ditemui detikcom.

Terkait hilangnya uang istri Podda, pihak Bank Mandiri menjelaskan. Bank Mandiri menegaskan duit itu ditarik secara wajar.

Simak Video "Uang Miliaran Rupiah Raib, Nasabah Segel Kantor Unit Bank Mandiri"

[Gambas:Video 20detik]

"Semua sudah dibuktikan oleh Bank, perselisihan bahwa penarikan dilakukan secara wajar, dan menggunakan instrumen-instrumen yang dimiliki nasabah, kartu debetnya, dan ATM-nya itu kuasa nasabah," kata Corsec Bank Mandiri Rohan Hafas kepada detikcom, Selasa (18/2).

Rekening istri H Podda itu atas nama Gusnani. Bank Mandiri menegaskan perselisihan soal penarikan itu sudah selesai.

"Itu sudah dimediasi oleh otoritas, OJK," ujarnya

Ribut-ribut soal duit hilang di rekening ini bisa dikatakan agak rumit. Ada dua rekening yang diributkan oleh H Podda, satu rekening miliknya, satu lagi milik istrinya.

Rekening miliknya diketahui juga 'kehilangan' Rp 2 M. Rekening ini ternyata diblokir oleh BNN, karena 'disusupi' duit bandar narkoba. Blokir rekening ini sudah dibuka, namun sebagian isinya disita oleh kejaksaan.

Rekening kedua adalah milik istri H Podda, Gusnani. H Podda menyebut duit Rp 2 M di rekening istrinya raib dan ada 38 transaksi penarikan yang tak dikenalnya. Dalam rangka mempertanyakan 'kehilangan' duit itulah H Podda mengerahkan massa menyegel Bank Mandiri di Sidrap, Sulsel.

Soal rekening istri H Podda, Mandiri menegaskan semua penarikan wajar menggunakan instrumen yang ada pada nasabah.

Halaman 2 dari 2
(jbr/aan)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads