Rusdiati berharap anaknya melanjutkan kuliah di negeri sendiri asalkan tidak mengulang dari semester awal.
"Rasa kekhawatiran tentu ada, maunya ia kembali kuliah di Indonesia asalkan studinya tidak mengulang dari semester awal," jelas Rusdiati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rasa kekhawatiran memang sempat ada, apalagi saat anaknya masih berada di Wuhan dalam kondisi tanpa kejelasan nasib mereka saat itu.
"Namun ia menyerahkan sepenuhnya kepada sang anak, apalagi sejak kasus ini merebak anaknya bisa kuliah jarak jauh," kata Rusdiati.
Sementara itu, Riska Nurazizah memahami kekhawatiran sang ibu. Namun mahasiswi semester VI ini mengatakan berfokus kuliah. Selain itu, mereka sudah mengetahui cara melawan virus yang membunuh ratusan orang di Wuhan saat itu.
"Tentu saja kembali untuk kuliah, nggak takut, aman. Kan kami sudah tahu kayak mana cara penanganannya, bagaimana cara penanggulangannya," jelas Riska.
Sementara itu, Asisten Administrasi Umum Sekretariat Provinsi Kaltim Fathul Halim menyatakan tetap memantau kondisi kesehatan mahasiswa walaupun tidak secara khusus, namun melalui komunikasi dengan keluarga dan para mahasiswa.
"Yang jelas kan mereka tiba dengan kondisi sehat. Saya yakin akan tetap ada komunikasi dengan pihak keluarga untuk pantau kesehatan mereka nanti, apalagi mereka sudah jelas dinyatakan sehat," kata Fathul Halim.
(zlf/dhn)