Giliran Bupati Natuna Buka-bukaan soal Virus Corona, Ini 5 Poinnya

Giliran Bupati Natuna Buka-bukaan soal Virus Corona, Ini 5 Poinnya

Hestiana Dharmastuti - detikNews
Selasa, 04 Feb 2020 15:11 WIB
Bupati Natuna Abdul Hamid Rizal (Farih Maulana Sidik/detikcom)
Foto: Bupati Natuna Abdul Hamid Rizal (Farih Maulana Sidik/detikcom)

Tahu dari Media

Hamid mengaku baru mengetahui daerahnya dijadikan tempat observasi sehari sebelum WNI dari Wuhan, China, tiba di Natuna. Hamid mengetahui informasi tersebut dari media.

"Sebelumnya belum ada (pemberitahuan dari pemerintah pusat). Kita terus terang saja, belum ada. Kami memang dapat berita itu semuanya hari Sabtu (1/2) dari media elektronik dan dari staf saya," ujar Hamid di kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (4/2/2020).

Hamid pagi tadi bertemu dengan Menko Polhukam Mahfud Md di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta. Dia menyebut Mahfud sudah menjelaskan alasan Natuna dijadikan tempat observasi WNI dari Wuhan.

Hamid mengaku juga mendapat informasi bahwa observasi WNI dari Wuhan akan dilakukan di Natuna dari Sekda yang mengikuti rapat bersama Menteri Luar Negeri, Menteri Kesehatan, dan Panglima TNI di Bandara Halim Perdanakusuma. Namun, itu setelah dia mengetahui informasi dari media.

'Orang Kampung' Was-was

Hamid menilai sosialisasi terkait wabah virus Corona dipandang kurang terhadap pemerintah daerah dan masyarakat setempat.

"Biasa, yang namanya orang kampung, belum pernah ada yang begitu, jadi merasa waswas," kata Hamid di kantor Kemenko Polhukam, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (4/2/2020).

Hamid mengatakan masyarakat menerima informasi terkait wabah virus Corona tersebut hanya dari televisi. Menurutnya, pemerintah pusat terlambat memberikan sosialisasi sehingga warganya cemas."Ini kita lihat di TV, masyarakat lihat di TV, dan mendadak. Artinya mendadak itu belum sempat kita mensosialisasikan, jadi sedikit ada kecemasan," katanya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads