Sebanyak tujuh mahasiswa asal Sumatera Selatan (Sumsel), berhasil pulang dari China. Mereka tiba di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang Sabtu (1/2) disambut oleh keluarga mereka.
Tujuh orang mahasiswa itu adalah Adam Amrismafasyah, Fauzan Nurihsan Achmad, Muhammad Rijal Fauzi, Muhammad Naufal, Raden Ayu Fierdhalita, Annisa Sekar Ayu Nur Utami, dan Muhammad Wahyu Adji Pamungkas. Mereka menempuh pendidikan dengan beasiswa di Kota XuZhou dan Zhangzhou.
Salah satu mahasiswa, Adam Amrismafasyah menceritakan perjalanan mereka pulang dari China ke Indonesia. Adam mengaku diperiksa ketat begitu sampai di bandara, mereka melewati alat pemindai suhu tubuh, kemudian petugas media dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara SMB II Palembang memeriksa mereka lebih dalam.
"Perjalanan kami dari China cukup lancar sebenarnya, tapi memang selama kami di sana pengamanannya begitu ketat dengan banyaknya pemeriksaan di stasiun kereta maupun bandara," kata Adam usai pengecekan di Bandara SMB II, seperti dilansir Antara, Minggu (2/2/2020).
Petugas KKP Bandara SMB II Palembang, kata Adam, mengecek kondisinya dan enam mahasiswa lainnya menggunakan alat pemindai suhu digital. Setelah itu mereka diwawancara terkait riwayat perjalanan mereka, masing-masing selama 15 menit.
Adam mengatakan dia dan enam teman lainnya pulang dengan biaya keluarga mereka. Adam mengatakan keluarganya cemas dan takut jika mereka terkena virus corona.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menkes: Warga yang Dievakuasi dari China Dipastikan Sehat:
Adam mengatakan pihak kampus telah meminta mereka tetap bertahan di Indonesia dan tidak kembali ke China dulu sebelum ada pemberitahuan lebih lanjut. Dia juga menyebut saat ini sedang ada libur semester kuliah hingga 15 Februari 2020.
"Kebetulan di sana sedang libur kuliah sampai 15 Februari, tetapi pihak kampus juga bilang bahwa kami bisa ambil cuti dulu kalau memang libur tidak diperpanjang," kata Adam, mahasiswa Jingsau Normal University itu.
Sementara itu, petugas KKP Bandara SMB II Palembang dr Fenty Wardha menyatakan ketujuh mahasiswa itu negatif Corona. Mereka diizinkan pulang ke kampung halaman masing-masing.
"Kami sudah cek suhu tubuh mereka, hasilnya tidak ada yang di atas 36 derajat Celcius, kami juga tanyakan mereka terkait riwayat perjalanan dan memang mereka datang dari China," kata Fenty.
Meski begitu, Fenty menyebut tujuh mahasiswa itu masih akan dipantau selama 14 hari oleh pelayanan kesehatan yang didelegasikan di masing-masing daerah dengan dilengkapi 'kartu kewaspadaan'.
"Kartu kewaspadaan berisi data ketujuh mahasiswa itu, jika selama 14 hari ke depan mereka demam atau ada gejala batuk, maka puskesmas maupun rumah sakit segera tahu bahwa mereka punya riwayat perjalanan dari China," pungkas Fenty.